div>

Wednesday, June 25, 2014

Berbagai Uji Pengenalan Gas di laboratorium

        Banyak reaksi kimia yang terjadi menghasilkan suatu produk berwujud gas. Oleh karena itu adanya gas menjadi salah satu petunjuk telah terjadinya reaksi kimia. Secara sederhana, adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan. Sebagai salah satu prosedur eksperimen dan juga keamanan, kita harus mengetahui gas apa yang dihasilkan. Sebagai contoh, Anda disuruh melakukan suatu eksperimen. Anda sudah mengetahui seperti apa persamaan reaksinya dan apa produknya. Setelah selesai membuat reaksi, Anda harus menguji hasil reaksi untuk mengetahui apakah reaksi yang sudah dibuat benar atau tidak.
       Untuk menguji gas, kita bisa saja melakukannya dengan menghirup baunya, tapi cara ini tidak selalu dianjurkan karena ada beberapa gas yang berbau mirip (bahkan tidak berbau) sehingga membuat keraguan dalam identifikasi dan ada gas lain yang diketahui beracun. Nah, melalui postingan ini saya menawarkan beberapa metode sederhana untuk mengidentifikasi gas-gas yang umum. Karena saya bukan ahli kimia dan bukan orang yang berpengalaman, jika ada metode yang kurang cocok bagi Anda, Anda dapat menggunakan metode lain.
 
Uji Pengenalan Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dialirkan dengan selang ke dalam wadah berisi air kapur (Ca(OH)2, kalsium hidroksida). Jika gas yang dihasilkan benar gas CO2, maka akan terbentuk endapan putih kalsium karbonat dan air akan berubah menjadi lebih keruh.
Cara kedua adalah dengan menggunakan dupa (jika tidak ada gunakan lidi). Tabung reaksi pertama-tama ditutup dengan plastik segera saat reaksi masih terjadi. Tunggu beberapa saat (sekitar 30 detik atau lebih setelah reaksi selesai). Nyalakan lidi (dianjurkan memakai dupa). Setelah itu tembuskan lidi yang masih membara ke dalam tabung. Jika lidi yang dihasilkan langsung meredup atau mati maka gas yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida.

Uji Pengenalan Gas Oksigen ( O2)
Prosedur uji gas oksigen sama dengan prosedur uji gas karbon dioksida. Hanya saja, jika lidi berubah menjadi lebih terang (bahkan bisa berubah menjadi nyala yang besar) berarti gas yang dihasilkan adalah oksigen.

Uji Pengenalan Gas Hidrogen ( H2)
Tutuplah mulut tabung reaksi dengan jempol beberapa saat. Geser jempol dam dekatkan batang korek api menyala di depan mulut tabung tersebut. Jika terdengar suara letupan kecil, berarti terdapat gas hidrogen di situ.

Uji Pengenalan Gas Asam Sulfida ( H2S) 
Letakkan kertas saring yang telah dibasahi larutan timbal nitrat (Pb(NO3)2) di depan mulut tabung reaksi. Jika reaksi kimia tersebut menghasilkan gas asam sulfida (H2S) maka kertas saring tersebut akan berubah warna menjadi hitam.

Uji Pengenalan Gas Amonia(NH3)
Gas amonia sangat mudah larut dalam air. Gas ini memiliki bau busuk yang khas. Selain itu, gas ini ini dalam air bersifat basa. Menurut guru saya gas ini adalah satu-satunya gas yang bersifat basa. Karena sifat basa inilah kita dapat mengenalinya dengan menggunakan kertas lakmus merah. Jika berubah warna menjadi biru berarti gas amonia telah terbentuk.

No comments:

Post a Comment