Banyak
reaksi kimia yang terjadi menghasilkan suatu produk berwujud gas. Oleh
karena itu adanya gas menjadi salah satu petunjuk telah terjadinya
reaksi kimia. Secara sederhana, adanya gas yang terbentuk ditunjukkan dengan
adanya gelembung-gelembung dalam larutan. Sebagai salah satu
prosedur eksperimen dan juga keamanan, kita harus mengetahui gas apa
yang dihasilkan. Sebagai contoh, Anda disuruh melakukan suatu eksperimen. Anda
sudah mengetahui seperti apa persamaan reaksinya dan apa produknya.
Setelah selesai membuat reaksi, Anda harus menguji hasil reaksi untuk
mengetahui apakah reaksi yang sudah dibuat benar atau tidak.
Untuk menguji gas, kita bisa saja
melakukannya dengan menghirup baunya, tapi cara ini tidak selalu dianjurkan
karena ada beberapa gas yang berbau mirip (bahkan tidak berbau) sehingga
membuat keraguan dalam identifikasi dan ada gas lain yang diketahui beracun.
Nah, melalui postingan ini saya menawarkan beberapa metode sederhana untuk
mengidentifikasi gas-gas yang umum. Karena saya bukan ahli kimia dan bukan
orang yang berpengalaman, jika ada metode yang kurang cocok bagi Anda, Anda
dapat menggunakan metode lain.
Uji
Pengenalan Gas Karbon Dioksida (CO2)
Gas
yang dihasilkan dialirkan dengan selang ke dalam wadah berisi air kapur (Ca(OH)2,
kalsium hidroksida). Jika gas yang dihasilkan benar gas CO2, maka
akan terbentuk endapan putih kalsium karbonat dan air akan berubah menjadi
lebih keruh.
Cara kedua adalah dengan menggunakan
dupa (jika tidak ada gunakan lidi). Tabung reaksi pertama-tama ditutup
dengan plastik segera saat reaksi masih terjadi. Tunggu beberapa saat (sekitar
30 detik atau lebih setelah reaksi selesai). Nyalakan lidi (dianjurkan memakai
dupa). Setelah itu tembuskan lidi yang masih membara ke dalam tabung. Jika
lidi yang dihasilkan langsung meredup atau mati maka gas yang dihasilkan adalah
gas karbon dioksida.
Uji
Pengenalan Gas Oksigen ( O2)
Prosedur
uji gas oksigen sama dengan prosedur uji gas karbon dioksida. Hanya saja, jika
lidi berubah menjadi lebih terang (bahkan bisa berubah menjadi nyala yang
besar) berarti gas yang dihasilkan adalah oksigen.
Uji
Pengenalan Gas Hidrogen ( H2)
Tutuplah
mulut tabung reaksi dengan jempol beberapa saat. Geser jempol dam dekatkan
batang korek api menyala di depan mulut tabung tersebut. Jika terdengar suara
letupan kecil, berarti terdapat gas hidrogen di situ.
Uji
Pengenalan Gas Asam Sulfida ( H2S)
Letakkan
kertas saring yang telah dibasahi larutan timbal nitrat (Pb(NO3)2)
di depan mulut tabung reaksi. Jika reaksi kimia tersebut menghasilkan gas asam
sulfida (H2S) maka kertas saring tersebut
akan berubah warna menjadi hitam.
Uji
Pengenalan Gas Amonia(NH3)
Gas
amonia sangat mudah larut dalam air. Gas ini memiliki bau busuk yang khas. Selain
itu, gas ini ini dalam air bersifat basa. Menurut guru saya gas ini adalah
satu-satunya gas yang bersifat basa. Karena sifat basa inilah kita dapat
mengenalinya dengan menggunakan kertas lakmus merah. Jika berubah warna menjadi
biru berarti gas amonia telah terbentuk.
No comments:
Post a Comment