Model pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ternyata menjadi model yang cocok untuk diterapkan pada kurikulum 2013. Oleh karena di dalam model PBL ini mengandung pola pembelajaran dengan pendekatan saintifik (scientific approach)
Sebagai orang yang masih buta dengan model-model pembelajaran, saya bertanya kepada mbah Google tentang “Project Based Learning”. Dari hasil jawaban si Embah, saya menemukan sebuah artikel ilmiah yang membahas tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013.
Dari artikel tersebut saya buat intisarinya dalam artikel ini. Setidaknya ada 3 model pembelajaran yang cocok diterapkan pada kurikulum 2013. Di antaranya sebagai berikut.
1. Discovery Learning
Model pembelajaran discovery learning dilakukan dengan beberapa langkah pembelajaran yaitu persiapan, pelaksanaan (kegiatan inti), dan penilaian.
Pada kegiatan inti yaitu pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran discovery learning dilakukan hal-hal berikut.
1) pemberian stimulasi/rangsangan,
2) pernyataan/identifikasi masalah,
3) pengumpulan data,
4) pengolahan data,
5) verifikasi/pembuktian dan
6) menarik kesimpulan/generalisasi.
Tahapan penilaian tentu dilakukan model authentic assesment
2. Problem Based Learning
Problem based learning adalah, metode mengajar yang menggunakan masalah yang nyata, melalui masalah itu, terjadilah proses belajar siswa. Mereka akan belajar berbagai hal termasuk ingatan (kognitif) maupun keterampilan berpikir kritis.
Problem based learning adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata, kerja kelompok, umpan balik, diskusi, dan laporan akhir.
3. Project Based Learning
Nah, inilah model yang sedang jadi bahasan kita di bulan ini. Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Guru menugaskan siswa untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Demikian intisari dari artikel tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013. Model pembelajaran merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh guru. Oleh karena guru merupakan ujung tombak pelaksana pembelajaran di kelas. Di sanalah, kreativitas guru sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Selengkapnya dapat dibaca di sumber aslinya di link berikut.
http://bdksemarang.kemenag.go.id/?p=page&id=272#sthash.fdjzkT5p.dpuf
Dengan kurikulum 2013.. Indonesia bangkit..amien !
ReplyDeletePro dan kontra di awal itu sudah biasa...namun alangkah lebih baiknya kalau ingin meningkatkan pendidikan di Indonesia bukan dengan mengganti kurikulum tetapi dengan meningkatkan SDM dari para pendidik, seperti dengan nengadakan Diklat.
ReplyDelete