div>

Friday, July 18, 2014

MENUJU KURIKULUM 2013

Oleh : Idha Nurhayati, S.Pd.
 
Kurikulum 2013 resmi diberlakukan di 6.329 sekolah dari jenjang SD hingga SMA di Indonesia mulai 15 Juli 2013. Di Jawa Tengah, berdasarkan data Sistem Elektronik Pemantauan Implementasi Kurikulum 2013 (Epik), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk 877 sekolah sebagai sekolah sasaran pemberlakuan kurikulum baru, termasuk  salah satu diantaranya adalah SMA Negeri 1 Pati, sekolah dimana saya mengajar.
Di sekolah kami, kurikulum 2013 diberlakukan untuk siswa kelas X tahun pelajaran 2013/2014. Perubahan selalu membawa kontroversi, demikian juga perubahan kurikulum (kelas X) yang terjadi di sekolah kami, pro dan kontra mewarnai suasana pembelajaran. Pada satu sisi perubahan kurikulum 2013 diharapkan  mampu mencetak insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, di sisi lain kurikulum 2013 membutuhkan  kesiapan berbagai sarana penunjang termasuk kompetensi tenaga pendidik. Pada kenyataannya banyak guru yang merasa buta terhadap kurikulum 2013 ( belum mendapatkan pelatihan), sehingga cukup menjadikan kebingungan ketika para guru ini harus mengajar. Demikian juga dengan masalah sarana, di berbagai daerah, masih saja terjadi kekurangan buku pelajaran sebagai piranti utama pembelajaran. Di Jawa Tengah, misalnya pada jenjang SMA, sekolah baru menerima buku dari tiga mapel ; Matematika, Bahasa Indonesia dan Sejarah.
Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum 2013, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting dari pada pengembangan kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting ? Karena kurikulum 2013, bertujuan mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, menalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas, kreatif tetapi juga harus adaptip terhadap perubahan.
Di tengah pro dan kontra terkait implementasi Kurikulum 2013, pemerintah tentu punya harapan besar untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik. Pengembangan kurikulum­­ 2013, sesungguhnya ditujukan untuk memberi jawaban terhadap beberapa permasalahan yang melekat pa­da kurikulum 2006. Dengan pembenahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, diharapkan peserta didik siap dan mampu mengikuti arus perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21 yang telah mengalami pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013.
Perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Oleh karena itu pengembangan kurikulum 2013 ini, sudah seyogyanya didukung oleh segenap elemen pendukung pendidikan, para pendidik, akademisi, termasuk lembaga perguruan tinggi kependidikan (LPTK) harus bersama melakukan penguatan. 

7 comments:

  1. Berani berubah..demi Indonesia ke depan, semangat buat guru Indonesia 1

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimkasih kunjunganya...smga dpt memupuk smangat para guru....

      Delete
  2. meski berat memulai...tetap "harus" ...demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak ada yang berat...klau kita berniat....semangat !

      Delete
  3. benarkah semua ini untuk kemajuan pendidikan indonesia? jujur saya termasuk yang skeptis dengan kurikulum ini..tapi apa boleh buat, buat boleh apa? dijalani dengan positif, semoga indonesia main maju!

    ReplyDelete