Protein adalah makromolekul yang terbentuk
dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan polimerisasi dari asam
amino-asam amino yang berbeda melalui ikatan peptida. Unsur penyusun protein adalah C, H, O dan N.
ASAM AMINO
1. Glisin – Threonin
2. Valin – sistein
3. Fenilalanin – serin
4. Alanin – leusin
5. Valin – glisin
6. Sistein – alanin
7. Threonin – valin
8. Fenilalanin – leusin
9. Sistein – Serin
Titik isoelektrik (TIE) adalah pH saat as amino bermuatan 0 atau seimbang (-1 & +1)
pH = TIE : bermuatan + dan - (sebagai ion zwitter)
pH < TIE (pH rendah) : bermuatan positif (sebagai kation)
pH > TIE (pH tinggi) : bermuatan negatif (sebagai anion)
2. Bersifat Amfoter
3. Bersifat optis aktif kecuali Glisin
4. Asam amino dapat bergabung dengan
asam amino lain membentuk polimer
yang disebut Peptida
1. Tulislah struktur
asam amino berikut dalam keadaan pH rendah – titik isoelektrik (TIE) – pH tinggi :
a. Glisin
b. Valin
c. Fenilalanin
d. Alanin
e. Serin
f. Sistein
h. Threonin
i. Isoleusin
2. Jika pH
isoelektrik dari glisin adalah 5,97, tentukanlah gugus fungsi yang bermuatan pada pH
3 dan pH 6,8 ?
3. Asam amino X mempunyai pH isoelektrik sebesar 7,64, tentukan muatan parsial rata-rata pada pH 3 ?
STRUKTUR PROTEIN
1. Struktur PRIMER : urut-urutan asam amino dalam rantai polipeptida yang menyusun protein
2. Struktur SEKUNDER : Spiral (Alpha Heliks)akibat adanya interaksi sekunder (misal ikatan NH2 dan R antar asam amino)
3. Struktur TERTIER : bentuk tiga dimensi dari suatu protein yang terbentuk akibat interaksi antara struktur sekunder satu dengan yang lain melalui ikatan hidrogen, ionik dll (hanya terdiri dari satu subunit polipeptida)
4. Struktur KWARTERNER : Struktur yang melibatkan beberapa peptida sehingga membentuk protein.
SIFAT-SIFAT
PROTEIN
1. Sukar larut dalam air
2. Dapat mengalami koagulasi oleh
pemanasan dan
elektrolit
3. Bersifat amfoter
4. Dapat mengalami denaturasi (kerusakan) : hilangnya fungsi biologis suatu
protein karena adanya perubahan struktur protein. Denaturasi protein dapat
terjadi karena adanya pengaruh pemanasan, penambahan asam, penambahan basa,
penambahan garam dan agitasi mekanik.
1. Enzim/biokatalis
2. Protein transpor
3. Contoh: hemoglobin.
4. Protein nutrien/makanan
5. Protein kontraktil Contoh: aktin dan miosin pada kontraksi otot.
6. Protein struktur Contoh: protein rambut dan kuku.
7. Protein pertahananContoh: antibodi
8. Protein pengatur contoh: hormon
1. Perhatikan data hasil percobaan uji protein berikut. Berdasarkan data tersebut maka protein yang mengandung gugus inti benzena dan belerang adalah ….
2. Protein yang
mengandung leusin banyak ditemukan dalam kacang-kacangan. Jika diketahui kacang
polong mengandung protein (Mr = 1.600) yang hanya terbentuk dari monomer asam
amino leusin melalui reaksi kondensasi, maka berapakah banyak leusin yang menyusun
protein tersebut? (Diketahui Mr leusin = 131)
3. Jika 20 asam amino alanin (H3 C-CH(NH2 )-CO2 H) terpolimerisasi kondensasi membentuk protein, maka pernyataan berikut ini yang benar adalah .... (Mr alanin = 89, H2 O = 18)
(1) akan dihasilkan 20 molekul air
(2) bersifat optis aktif
(3) akan dihasilkan protein dengan berat molekul 1780
(4) terbentuk protein yang dapat diuji dengan reagen Biuret
No comments:
Post a Comment