div>

Jumat, 05 September 2025

SOAL TKA STOIKIOMETRI

1.  Seorang murid akan melakukan eksperimen untuk menghasilkan 1,435 gram AgCl dari larutan AgNO3 dan NaCl melalui reaksi kimia berikut:

AgNO3(aq) + NaCl (aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)

Terdapat empat botol zat yang berisi dua jenis reaktan dengan dua variasi konsentrasi berbeda untuk masing-masing reaktan.


Murid tersebut melakukan perhitungan untuk menentukan larutan dari botol mana yang akan digunakan dan menentukan jumlah larutannya untuk menghasilkan jumlah zat yang diinginkan. Komposisi mana saja yang dapat menghasilkan tepat 1,435 gram padatan AgCl ? Tentukan Tepat atau Tidak Tepat pada pilihan komposisi berikut! (Ar Ag = 108; Ar N = 14; Ar O = 16; Ar Na = 23; Ar N = 14; Ar Cl = 35,5)

Komposisi Reaktan

Tepat

Tidak Tepat

5 mL larutan dari Botol A+ 5 mL lar dari Botol C

 

 

10 mL lar dari Botol A + 5 mL lar dari Botol D

 

 

10 mL lar dari Botol B + 10 mL lar dari Botol D

 

 


2. Sekelompok peneliti kimia lingkungan sedang meneliti kandungan bahan organik dalam limbah cair industri makanan. Mereka berhasil memurnikan satu senyawa organik utama, yang diketahui tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).

Dari hasil uji laboratorium, senyawa tersebut memiliki komposisi massa sebagai berikut:

    40% karbon

    6,7% hidrogen

    sisanya adalah oksigen

Melalui spektrometri massa, diketahui bahwa massa molar senyawa tersebut adalah 180 g/mol. Mereka menyimpulkan bahwa rumus empiris dan rumus molekul senyawa itu adalah CHO. Apakah kesimpulan tersebut benar? (Ar C=12; H=1; dan O=16)

A. Benar, karena CHO adalah rumus empiris dan sesuai dengan rumus molekulnya.

B. Benar, karena rumus molekul harus sama dengan rumus empiris.

C. Salah, karena rasio mol tidak sesuai dengan komposisi yang diberikan.

D. Salah, karena massa molar menunjukkan bahwa rumus molekulnya adalah CH₁₂O.

E. Salah, karena rumus empiris adalah CHO tetapi rumus molekulnya adalah C4H8O4


Bacalah informasi berikut untuk nomor 3
Cuka merupakan cairan bening yang sering ditambahkan pada makanan untuk memberikan rasa asam yang menyegarkan. Cairan cuka mengandung asam cuka atau asam asetat, suatu senyawa organik dengan rumus molekul CH3COOH . Jika terlarut dalam air, asam asetat akan melepaskan ion H+ sehingga asam asetat dikelompokkan sebagai asam Arhenius. Asam asetat dikelompokan dalam asam Bronsted karena molekul ini dapat mendonorkan ion H+ dalam suatu reaksi kimia. Asam asetat memiliki bau khas yang menyengat dan bersifat korosif. Asam asetat merupakan asam lemah yang memiliki massa molekul relatif 60 g/mol. Asam asetat banyak digunakan sebagai bahan dasar dalam industri kimia.
Di lain pihak, basa memiliki rasa pahit, bersifat licin, dan dapat menetralkan asam. Basa Arrhenius didefinisikan sebagai senyawa yang jika dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH- . Basa banyak digunakan sebagai senyawa penetral asam. Contohnya adalah antasid yang digunakan untuk meredakan gejala akibat asam lambung berlebih, seperti maag, nyeri ulu hati, penyakit asam lambung (GERD), dan tukak lambung atau gastritis. Antasid tersedia dalam berbagai sediaan, ada yang mengandung basa lemah Mg(OH)2 dan Al(OH)3. Basa ini bereaksi dengan HCl dalam asam lambung. Namun, perlu diingat bahwa antasid hanya meredakan gejala dan tidak mengobati penyebab meningkatnya asam lambung.


3.  Jika 6g asam cuka murni yang disebutkan dalam bacaan dibakar sempurna dengan oksigen, gas CO yang dihasilkan sebanyak :

A.    0,1 mol

B.    0,2 mol

C.    0,6 mol

D.    1,0 mol

E.    1,2 mol


Bacalah informasi berikut untuk nomor 4 - 6
Produksi Amonia dan Dampaknya
Amonia (NH3) adalah salah satu senyawa kimia paling penting di dunia industri modern.
Sebagian besar amonia diproduksi melalui proses Haber-Bosch, di mana gas nitrogen (N2) dari udara dan gas hidrogen (H2) direaksikan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Reaksi yang terjadi adalah:
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Produksi amonia sangat vital karena merupakan bahan baku utama untuk pembuatan pupuk, yang berperan besar dalam memenuhi kebutuhan pangan global. Tanpa pupuk amonia, produksi pertanian modern tidak akan seefisien sekarang. Selain itu, amonia juga digunakan dalam produksi asam nitrat, serat sintetis, plastik, dan bahan peledak. Untuk perhitungan kuantitatif dalam industri, data massa atom relatif (Ar) sangat penting. Sebagai informasi, Ar N = 14 gr/mol dan Ar H = 1 gr/mol.
Proses Haber-Bosch melibatkan perhitungan stoikiometri yang cermat untuk memastikan efisiensi maksimal dan meminimalkan limbah. Dalam hal ini produsen harus memperhitungkan perbandingan mol reaktan, produk yang dihasilkan, serta volume gas yang terlibat dalam kondisi standar maupun non- standar. Efisiensi konversi reaktan menjadi produk juga menjadi perhatian utama untuk menekan biaya produksi dan dampak lingkungan. Pemahaman yang mendalam tentang hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk ini sangat krusial dalam skala industri.


4.  Dalam skala industri, jika 70 gram gas nitrogen (N2) direaksikan secara sempurna dengan gas hidrogen berlebih melalui proses Haber-Bosch, jumlah mol amonia (NH3) yang akan dihasilkan adalah...

A.    1,0 mol

B.    2,5 mol

C.    5,0 mol

D.    7,5 mol

E.    10,0 mol


5.  Untuk memproduksi 34 gram amonia (NH3) melalui proses Haber-Bosch, volume gas hidrogen (H2) yang dibutuhkan pada kondisi standar (STP, 0°C, 1 atm) adalah...

A.    11,2 L

B.    22,4 L

C.    33,6 L

D.    44,8 L

E.    67,2 L


6.  Dalam suatu bejana industri, direaksikan 56 gram gas nitrogen (N2) dengan 10 gram gas hidrogen (H2) untuk menghasilkan amonia. Pereaksi pembatas dalam reaksi ini adalah...

A.    Gas nitrogen, karena mol awalnya lebih sedikit.

B.    Gas hidrogen, karena perbandingan molnya lebih besar.

C.    Gas nitrogen, karena setelah dibagi koefisiennya lebih kecil.

D.    Gas hidrogen, karena setelah dibagi koefisiennya lebih kecil.

E.    Amonia, karena merupakan produk reaksi.


Bacalah informasi berikut untuk nomor 7
Pembakaran Sempurna Bahan Bakar Kendaraan
Setiap hari, miliaran liter bahan bakar, seperti bensin (sebagian besar terdiri dari oktan, C8H18) dan solar, dibakar di mesin kendaraan untuk menggerakkannya. Proses ini adalah contoh reaksi kimia yang sangat penting dalam kehidupan kita. Pembakaran sempurna hidrokarbon selalu menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Reaksi pembakaran sempurna oktan dapat dituliskan sebagai berikut:
C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g)
Gas karbon dioksida yang dihasilkan dari pembakaran ini menjadi perhatian utama karena kontribusinya terhadap efek rumah kaca dan perubahan iklim. Industri otomotif dan energi terus berinovasi untuk mencari bahan bakar alternatif atau meningkatkan efisiensi pembakaran agar emisi karbon dioksida dapat ditekan. Untuk memahami dampak lingkungan dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, perhitungan stoikiometri menjadi sangat krusial. Ini memungkinkan kita menghitung banyaknya karbon dioksida yang dihasilkan dari bahan bakar tertentu, atau berapa banyak oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna. Data Ar: C = 12, H = 1, O = 16.


7. Sebuah kendaraan membakar 114 gram oktan (C8H18) secara sempurna. Pilihlah pernyataan yang benar mengenai hasil pembakaran tersebut!

 Oksigen yang dibutuhkan untuk pembakaran sempurna adalah 10 mol.

 Jumlah molekul CO2 yang dihasilkan adalah 6,02 × 1023 molekul.

 Massa H2O yang dihasilkan adalah 162 gram.

 Volume CO2 yang dihasilkan pada STP adalah 179,2 L.

 Perbandingan mol C8H18 : O2 : CO2 : H2O adalah 1 : 12 : 8 : 9.


Bacalah informasi berikut untuk nomor 8.
Kadar Urea dalam Pupuk Komersial

Urea (CO(NH2)2) adalah salah satu pupuk nitrogen yang paling banyak digunakan di dunia, vital untuk pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktivitas pertanian. Petani sangat bergantung pada pupuk untuk meningkatkan hasil panen dan memenuhi kebutuhan pangan. Kadar nitrogen dalam pupuk urea sangat menentukan kualitas dan efektivitasnya. Pupuk urea komersial tidak selalu 100% murni; mungkin ada sedikit pengotor atau bahan tambahan lainnya. Oleh karena karena itu, produsen harus memastikan bahwa kadar urea yang tertera pada kemasan sesuai dengan komposisi sebenarnya.
Untuk menentukan kadar urea dalam suatu sampel pupuk, salah satu metode yang umum digunakan di laboratorium adalah dengan memanaskan sampel sehingga urea terurai, atau dengan menganalisis kadar nitrogen di dalamnya. Misalnya, jika sebuah sampel pupuk yang diduga mengandung urea dibakar dan semua karbon yang terkandung diubah menjadi gas karbon dioksida, 
2CO(NH2)2 + 3O2  2CO2  + 4H2O + 2N2
kita bisa mengukur massa karbon dioksida tersebut untuk menghitung kadar urea awal. Presisi dalam analisis ini sangat penting untuk menjamin kualitas produk pertanian. (Ar: C = 12, H = 1, N = 14, O = 16)


8. Sebuah sampel pupuk urea seberat 120 gram diuji di laboratorium. Setelah dibakar sempurna, seluruh karbon dalam urea berubah menjadi 44 gram gas karbon dioksida (CO2). Pilihlah pernyataan yang benar yang terkait dengan analisis kadar urea tersebut !

 Massa molar CO(NH2)2 adalah 60 gr/mol.

 Mol CO2 yang dihasilkan adalah 1 mol.

 Massa urea murni dalam sampel adalah 30 gram.

 Kadar urea dalam sampel pupuk adalah 50%.

 Kadar nitrogen dalam sampel pupuk adalah 23,33%.


Bacalah informasi berikut untuk nomor 9
Pembakaran Sampah di Incinerator Industri

Di banyak kota besar dan kawasan industri, pengelolaan sampah menjadi tantangan serius. Salah satu metode yang digunakan untuk mengurangi volume sampah adalah melalui incinerator, yaitu fasilitas pembakaran sampah pada suhu tinggi. Meskipun efektif dalam mengurangi volume, pembakaran sampah ini juga menghasilkan berbagai gas buang, termasuk karbon dioksida dan sulfur dioksida, yang berkontribusi terhadap polusi udara dan efek rumah kaca. Misalkan, jika kita mempertimbangkan pembakaran sampah yang mengandung plastik polietena (memiliki rumus empiris CH2) dan belerang (S), reaksi pembakaran sempurna yang terjadi adalah:
#   2CH2(s) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(g)
#   S(s) + O2(g) → SO2(g)
Para insinyur lingkungan dan operator incinerator harus memahami stoikiometri dari proses pembakaran ini untuk menghitung jumlah gas buang yang dihasilkan, memperkirakan kebutuhan oksigen, dan merancang sistem pemurnian gas agar emisi yang dilepaskan ke atmosfer tetap dalam batas aman. Perhitungan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan dampak lingkungan dan mematuhi regulasi.
Data Ar: C = 12, H = 1, O = 16, S = 32.


9. Sebuah sampel sampah seberat 100 kg diuji di incinerator. Sampel tersebut diketahui mengandung 70 kg plastik polietena (CH2) dan 5 kg belerang (S), dengan sisanya adalah komponen inert (tidak bereaksi).

Berdasarkan informasi tersebut, tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan mengenai pembakaran sempurna sampel sampah tersebut !

Pernyataan

Benar

Salah

Jika semua plastik polietena dibakar sempurna, massa CO2 yang dihasilkan adalah sekitar 220 kg.

 

 

Massa SO2 yang dihasilkan dari pembakaran seluruh belerang adalah 10 kg

 

 

Total massa gas O2 yang dibutuhkan untuk membakar sempurna plastik polietena dan belerang adalah sekitar 225 kg

 

 


10.  Dalam menyetarakan reaksi kimia, jumlah atom setiap unsur harus sama di kedua sisi reaksi. Proses ini penting untuk menjaga hukum kekekalan massa.

Perhatikan reaksi berikut ini :

__Fe + __O2  __Fe2O3

Manakah pernyataan yang benar terkait penyetaraan reaksi di atas? Pilihlah semua jawaban yang benar !

   Jumlah atom O di ruas kiri harus dikalikan 3

   Koefisien Fe adalah 4

   Koefisien O2 adalah 3

   Jumlah atom setelah reaksi adalah 7

   Koefisien Fe2O3 adalah 2


11.  Konsep mol digunakan untuk menyatakan jumlah partikel dalam zat kimia. 1 mol setara dengan 6,02 × 1023 partikel.

Jika diketahui 0,5 mol molekul H2O, manakah pernyataan berikut yang benar ? Pilih semua yang tepat !

   Terdapat 3,01 × 1023 molekul H2O

   Jumlah atom hidrogen sebanyak 6,02 × 1023

   Jumlah mol atom H sebanyak 1 mol

   Jumlah mol atom O sebanyak 1 mol

   Terdapat 1,5 mol atom total (H + O)


12.  Dalam reaksi kimia, rumus empiris menunjukkan perbandingan mol terkecil unsur-unsur dalam senyawa. Ini berguna dalam menentukan jenis senyawa dari data massa unsur.

Jika suatu senyawa terdiri atas 40% C, 6,7% H, dan 53,3% O, maka pernyataan berikut berkaitan dengan penentuan rumus empiris. Pilih yang benar !

   Perbandingan mol C : H : O mendekati 1 : 2 : 1

   Rumus empiris senyawa tersebut adalah CH2O

   Mol karbon lebih besar dari mol oksigen

   Rumus empiris didapat dengan membagi semua mol unsur dengan mol terkecil

   Rumus molekul selalu sama dengan rumus empiris


13.  Dalam reaksi: 2H2 + O2 → 2H2O, jika 4 mol H2 direaksikan dengan 2 mol O2, maka semua gas akan habis dan membentuk air.

Berdasarkan informasi tsb, manakah pernyataan berikut yang benar ? Pilih semua yang sesuai !

   Reaksi berlangsung sempurna dengan tanpa pereaksi sisa

   Jumlah mol H2O yang terbentuk adalah 4 mol

   H2 berperan sebagai pereaksi pembatas

   Perbandingan mol H2 : O2 yang tepat adalah 2 : 1

   Jika hanya 1 mol O2 tersedia, maka terbentuk 2 mol H2O


14.  Persen hasil menunjukkan seberapa efisien suatu reaksi kimia dalam menghasilkan produk dibandingkan hasil teoritis yang dihitung. Jika hasil teoritis adalah 10 gram dan hasil percobaan 8 gram, maka pilihlah pernyataan yang tepat berikut ini !

   Persen hasil = (8/10) × 100% = 80%

   Hasil aktual selalu lebih besar dari hasil teoritis

   Persen hasil 80% menunjukkan reaksi berjalan cukup efisien

   Persen hasil digunakan untuk menilai keberhasilan reaksi

   Jika hasil aktual 12 gram, maka persen hasil 120%


15.  Dalam reaksi antara CaCO3 dan HCl :

CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + CO2g) + H2O(â„“)

Jika tersedia 10 gram CaCO3, dan diketahui Ar Ca = 40, C = 12, O = 16, maka:

Pilihlah semua pernyataan yang benar!

   Mr CaCO3 = 100

   Jumlah mol CaCO3 adalah 0,1 mol

   CaCO3 menghasilkan 0,1 mol CO2

   Dibutuhkan 0,2 mol HCl untuk menghabiskan CaCO3

   Reaksi ini menghasilkan 1 mol air


16.  Rumus molekul menggambarkan jumlah aktual atom dalam suatu molekul, sedangkan rumus empiris hanya menunjukkan perbandingan terkecil.

Jika suatu senyawa memiliki Mr = 60 dan rumus empiris CH2O, pilihlah pernyataan yang benar  berikut !

   Mr dari CH2O adalah 30

   Rumus molekulnya adalah C2H4O2

   Rumus molekul adalah hasil perkalian 2 kali rumus empiris

   Perbandingan massa C:H:O tetap sama pada rumus molekul

   Rumus molekul dapat ditentukan hanya dari persen massa


17.  Dalam reaksi pembakaran sempurna, semua karbon diubah menjadi CO2 dan hidrogen menjadi H2O, Jika 1 mol C2Hdibakar sempurna, maka perhatikan pernyataan berikut!

Pilihlah semua pernyataan yang benar!

   Dibutuhkan 3,5 mol O2

   Menghasilkan 2 mol CO2

   Menghasilkan 3 mol H2O

   Jumlah total mol hasil reaksi = 5 mol

   Jika O2 hanya 2 mol, maka pembakaran tidak sempurna


18.  Dalam suatu reaksi, 5 gram Mg direaksikan dengan 10 gram HCl. Diketahui Ar Mg = 24 dan Mr HCl = 36,5. Berdasarkan data tersebut, manakah pernyataan yang benar terkait pereaksi pembatas? Pilih semua yang tepat !

   Mol Mg = 5/24 mol

   Mol HCl = 10/36,5 mol

   Perbandingan mol Mg : HCl harus 1 : 2

   Mg merupakan pereaksi pembatas

   Semua HCl habis bereaksi


19.  Kemurnian zat dapat dihitung dengan membandingkan massa murni terhadap massa total sampel. Misalnya, dalam 25 gram CuSO4, hanya 20 gram yang CuSO4 murni. Pilihlah pernyataan yang benar terkait persen kemurnian!

   Persen kemurnian = (20/25) × 100% = 80%

   5 gram merupakan pengotor

   Jika 100 gram zat mengandung 75 gram zat murni, maka kemurniannya 75%

   Semakin tinggi persen kemurnian, semakin sedikit zat pengotor

   Zat dengan 100% kemurnian tidak mengandung pengotor sama sekali


20.  Dalam suatu reaksi, 12 gram karbon dibakar dalam oksigen berlebih :

C(s) + O2(g) → CO2(g)

Dengan Ar C = 12 dan Mr CO2 = 44, hitung hasil reaksi dalam mol dan gram !

Pilihlah pernyataan yang benar berdasarkan data di atas!

   Mol C = 1 mol

   1 mol CO2 akan dihasilkan

   Massa CO2 yang terbentuk = 44 gram

   Reaksi berlangsung dalam perbandingan mol 1:1

   Jika oksigen terbatas, CO akan terbentuk


21.  Diketahui reaksi: 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3

Jika tersedia 5 mol Al dan 6 mol Cl2,Pilihlah semua pernyataan yang benar !

   Al adalah pereaksi pembatas

   Reaksi akan menghasilkan 5 mol AlCl3

   Cl2 bersisa 0,5 mol setelah reaksi

   Perbandingan mol reaksi Al : Cl2C adalah 2:3

   Jika  AlCl3 yang terbentuk hanya 4 mol, maka persen hasil = 80%


22.  Untuk menentukan rumus empiris, digunakan data massa unsur atau persen massa

Suatu senyawa mengandung 40% C, 6,67% H, dan 53,33% O. Ar C = 12, H = 1, O = 16. Pilihlah semua pernyataan yang benar dalam menentukan rumus empiris senyawa tersebut!

   Mol C = 40/12 ≈ 3,33 mol

   Mol H = 6,67/1 ≈ 6,67 mol

   Mol O = 53,33/16 ≈ 3,33 mol

   Perbandingan mol C:H:O ≈ 1:2:1

   Rumus empirisnya adalah CH2O


23.  Dalam reaksi: N2 + 3H2 → 2NH3

Jika tersedia 10 mol N2 dan 18 mol H2, maka :

Pilihlah pernyataan yang tepat !

   H2 merupakan pereaksi pembatas

   Reaksi menghasilkan 12 mol NH3

   N2 bersisa 4 mol

   Jika hasil NH3 yang terbentuk 10 mol, maka persen hasil = 83,3%

   Jika semua pereaksi habis, maka hasil NH3 = 14 mol


24.  Dalam reaksi: Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2

Jika 6,5 gram Zn direaksikan dengan HCl berlebih, dan Mr Zn = 65, maka:

Pilih pernyataan yang benar berdasarkan perhitungan mol!

   Mol Zn = 0,1 mol

   Diperlukan 0,2 mol HCl

   Hasil reaksi menghasilkan 0,1 mol H2

   0,1 mol ZnCl2 terbentuk

   Jika hasil H2 hanya 0,08 mol, maka persen hasil = 80%


25.  Suatu senyawa organik mengandung 54,5% C, 9,1% H, dan sisanya O. Jika massa relatif atom C = 12, H = 1, dan O = 16, maka:

Tentukan pernyataan yang benar berdasarkan komposisi massa tersebut !

   Persentase O = 100% – (54,5% + 9,1%) = 36,4%

   Mol C ≈ 54,5 / 12 ≈ 4,54

   Mol H ≈ 9,1 / 1 = 9,1

   Mol O ≈ 36,4 / 16 ≈ 2,275

   Rumus empiris senyawa tersebut adalah C2H4O


26. Reaksi pembentukan gas NO berlangsung sebagai berikut: N2 + O2 → 2NO

Jika 2 mol N2 dan 2 mol O2 direaksikan, analisis manakah yang tepat ?

   Pereaksi pembatas adalah N2

   Gas NO yang terbentuk sebanyak 4 mol

   O2 bersisa 0 mol

   Perbandingan stoikiometri reaksi adalah 1:1:2

   Jika hanya terbentuk 3,6 mol NO, maka persen hasil = 90%


27.  Campuran 12 gram Mg (Mr = 24) dan 36 gram HCl (Mr = 36,5) direaksikan berdasarkan reaksi: Mg + 2HCl → MgCl2 + H2

Pilihlah semua pernyataan yang sesuai berdasarkan data tersebut !

   Mol Mg = 12 / 24 = 0,5 mol

   Mol HCl = 36 / 36,5 ≈ 1 mol

   Reaksi berlangsung tepat habis

   Gas H2 yang terbentuk = 0,5 mol

   MgCl2 terbentuk sebanyak 0,5 mol


28.  Suatu senyawa memiliki massa molekul relatif 180 dan rumus empirisnya adalah CH2O.

Dari informasi tersebut, mana saja yang benar ?

   Mr rumus empiris CH2O = 30

   Rasio Mr molekul / Mr empiris = 180 / 30 = 6

   Rumus molekul = C6H12O6

   Senyawa tersebut adalah glukosa

   Senyawa mengandung 6 atom karbon


29. Pada reaksi pembakaran sempurna propana (C3H8): C3H8 + 5O2 → 3CO2 + 4H2O

Bila tersedia 2 mol C3H8, tentukan semua fakta yang benar berdasarkan reaksi !

   Diperlukan 10 mol O2 agar habis bereaksi

   Terbentuk 6 mol CO2

   Terbentuk 8 mol H2O

   Jika hanya terbentuk 7 mol H2O, maka persen hasil air = 87,5%

   Rasio mol reaksi: 1 C3H8 menghasilkan 3 CO2 dan 4 H2O


30.  Diketahui reaksi: 2Al + 3Cl2 → 2AlCl3 Sebanyak 13,5 gram Al direaksikan dengan gas klorin berlebih (Ar Al = 27).

Simak pernyataan-pernyataan berikut dan tentukan yang bena r!

   Mol Al = 13,5 / 27 = 0,5 mol

   Mol AlCl3 yang terbentuk = 0,5 mol

   Massa AlCl3 = 0,5 × 133,5 = 66,75 gram

   Rasio mol antara Al dan AlCl3 adalah 1:1

   Gas klorin adalah pereaksi pembatas


31.  Diketahui rumus empiris suatu senyawa adalah C2H5O dan massa molar senyawa tersebut adalah 90 g/mol.

Berdasarkan data tersebut, pilihlah informasi yang tepat !

   Mr rumus empiris = 45

   Rasio Mr molekul : empiris = 2

   Rumus molekul = C4H10O2

   Senyawa tersebut merupakan isomer alkohol

   Unsur penyusun senyawa terdiri dari 3 jenis atom berbeda


32.  Reaksi antara 0,3 mol NaOH dengan 0,25 mol H2SO4 mengikuti persamaan: 2NaOH + H2SO4 → Na2SO4 + 2H2O

Pilihlah pernyataan yang benar mengenai reaksi tersebut !

   Rasio stoikiometri = 2:1

   NaOH adalah pereaksi pembatas

   H2SO4 bersisa 0,05 mol

   Air terbentuk sebanyak 0,3 mol

   Natrium sulfat yang terbentuk = 0,15 mol


33.  Reaksi antara besi(III) oksida dan karbon menghasilkan besi dan karbon monoksida: Fe2O3 + 3C → 2Fe + 3CO

Diketahui 320 gram Fe2O3 (Mr = 160) direaksikan dengan karbon berlebih.

Tentukan fakta-fakta yang sesuai dari reaksi ini !

   Mol Fe2O3 = 320 / 160 = 2 mol

   Fe yang dihasilkan = 2 × 2 = 4 mol

   Massa Fe = 4 × 56 = 224 gram

   Gas CO yang dihasilkan = 6 mol

   C yang dibutuhkan = 2 mol


34.  Pada reaksi: CaCO3 → CaO + CO2 Sebanyak 100 gram CaCO3 dipanaskan dan menghasilkan 45 gram CaO.

Dari reaksi tersebut, simpulkan beberapa hal yang benar !

   Mr CaCO3 = 100

   Mol CaCO3 = 1 mol

   Mol CaO yang seharusnya terbentuk = 1 mol

   Mr CaO = 56

   Persen hasil = (45 / 56) × 100% ≈ 80,36%


35.  Suatu gas diketahui menuruti hukum Boyle. Dalam percobaan, tekanan gas dinaikkan dari 1 atm menjadi 2 atm pada suhu tetap. Volume awal gas adalah 4 liter.

Pernyataan di bawah ini berhubungan dengan percobaan tersebut. Pilihlah pernyataan yang benar !

   Volume gas akan menjadi 2 liter

   Tekanan dan volume gas berbanding lurus

   Hukum Boyle berlaku jika suhu dijaga tetap

   Jika tekanan terus meningkat, volume gas akan meningkat juga

   P x V untuk kondisi awal dan akhir adalah konstan


36.  Hukum Gay-Lussac menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan tetap, volume gas-gas yang bereaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. Perhatikan reaksi berikut :

H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)

Berdasarkan reaksi dan hukum tersebut, manakah pernyataan berikut yang benar? Pilih semua yang sesuai !

   1 L  H2 akan bereaksi sempurna dengan 1 L Cl2

   1 L H2 menghasilkan 2 L HCl

   Volume gas produk dan reaktan selalu sama

   Volume HCl yang terbentuk dua kali volume Cl2 yang bereaksi

   Rasio volume HCl terhadap H2 adalah 2:1


37.  Perhatikan dua senyawa berikut yang dibentuk dari unsur karbon dan oksigen :

Karbon monoksida (CO) dan Karbon dioksida (CO2)

Berdasarkan hukum kelipatan perbandingan, pernyataan berikut diberikan. Tentukan pernyataan yang sesuai !

   Massa karbon dalam kedua senyawa adalah sama

   Massa oksigen dalam CO dan CO2 memiliki perbandingan 1:2

   CO dan CO2 memiliki perbandingan atom C terhadap O yang sama

   Hukum kelipatan perbandingan berlaku karena unsur yang sama membentuk lebih dari satu senyawa

   CO dan CO2 memiliki rasio massa O terhadap massa tetap C yang merupakan bilangan bulat sederhana


38.  Dalam suatu campuran gas, berlaku hukum Dalton tentang tekanan parsial. Sebuah wadah berisi gas O2, N2, dan CO2 dengan tekanan parsial masing-masing 300 mmHg, 400 mmHg, dan 100 mmHg.

Dari informasi tersebut, manakah pernyataan berikut ini yang benar? Pilihlah semua jawaban yang tepat !

   Tekanan total campuran gas adalah 800 mmHg

   Tekanan parsial tergantung pada jenis gas, bukan jumlah mol

   Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total adalah jumlah tekanan parsial

   Jika tekanan N2 dihilangkan, maka tekanan total menjadi 400 mmHg

   Hukum ini hanya berlaku untuk campuran dua gas saja


39.  Diketahui bahwa 8 gram gas oksigen (O2) dan 2 gram gas hidrogen (H2) dimasukkan ke dalam tabung tertutup yang bervolume tetap pada suhu konstan. Jika keduanya tidak bereaksi, manakah dari pernyataan berikut ini yang benar berdasarkan konsep hukum gas ?

   Tekanan gas dalam tabung adalah hasil penjumlahan tekanan masing-masing gas

   Gas dengan jumlah mol lebih banyak akan memberikan tekanan lebih besar

   Volume masing-masing gas akan berbeda di dalam tabung

   Hukum Dalton dapat digunakan untuk menghitung tekanan total gas

   Kedua gas akan mengalami gaya tarik-menarik yang besar di dalam tabung


40.  Reaksi pembakaran Hidrokarbon merupakan salah satu penenrapan stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari. Jika 2 mol gas Etana dibakar sempurna dengan oksigen berlebih maka proses pembakaran sempurna akan menghasilkan gas Carbon Dioksida dan air. Etana sebagai hidrokarbon jenuh mempunyai rumus C2H6 yang jika dibakar sempurna akan menghasilkan mol CO2 yang sebanding dengan Carbon, dalam hal ini setiap 1 mol Etana menghasilkan 2 mol CO2. Dengan demikian berapakan jumlah mol CO2 yang dihasilkan dari pembakaran 60 gram gas Etana ?

A.  2 mol

B.  4 mol

C.  8 mol

D.  6 mol

E. 12 mol    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar