1. Logam Lithium (Li,
nomor atom = 3) merupakan bagian penting dari baterai isi ulang, karena
reaktivitasnya yang sangat tinggi. Litium tidak pernah ditemukan dalam keadaan
murni di alam, melainkan selalu dalam bentuk senyawa ionik. Kondisi ini
disebabkan oleh kecenderungan litium untuk membentuk ion yang sangat stabil.
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, ion paling stabil yang akan dibentuk oleh
litium adalah…
A. Li+
B. Li2+
C. Li3+
D. Li−
E. Li
2. Suatu unsur Z yang
terletak di blok d dalam SBU, mempunyai 4 kulit dan 4 elektron valensi. Berdasarkan
model atom Mekanika Kuantum: atom-atom dikelilingi oleh orbital-orbital
elektron yang memiliki tingkat energi berbeda dan bentuk yang bervariasi. Oleh
karenanya konsep kulit atom dapat digunakan untuk memperkirakan periode suatu
unsur, sedangkan elektron valensi
digunakan untuk memperkirakan golongan utamanya. Berdasarkan informasi ini,
manakah pernyataan berikut yang paling tepat mengenai unsur Z ?
A. Unsur Z memiliki
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p4
dan berada di golongan IVA.
B. Unsur Z memiliki
nomor atom 14 dan berada pada golongan IVA periode 4.
C. Unsur Z adalah atom
dari golongan VI B dan mempunyai nomor atom 22
D. Konfigurasi elektron
unsur Z berakhir dengan 4d4 dan memiliki 4 elektron valensi.
E. Unsur Z memiliki
total 18 elektron dan berada pada periode 4, golongan VI A.
3. Sebuah restoran sering
menggunakan garam dapur (NaCl) untuk menambah cita rasa pada makanan. Di sisi
lain, gas klorin (Cl2) digunakan untuk mensterilkan air di
kolam renang. Jika kita melihat pada pembentukan dua zat tersebut, bagaimana
perbedaan pembentukan ikatan kimianya yang paling tepat ? (Ar Na=23, Cl=17)
A. Ikatan pada garam
dapur (NaCl) terbentuk karena dua atomnya sama-sama saling melepaskan elektron,
sedangkan ikatan pada gas klorin (Cl2) dibentuk karena
adanya serah terima elektron.
B. Garam dapur (NaCl)
dibentuk dengan ikatan kovalen karena melibatkan dua unsur yang berada di
periode yang sama, sedangkan gas klorin (Cl2) dibentuk
dengan ikatan ionik.
C. Kedua zat tersebut,
baik garam dapur maupun gas klorin, membentuk ikatan yang sama yaitu ikatan
kovalen karena melibatkan pemakaian bersama elektron untuk mencapai kestabilan.
D. Atom natrium (Na) dan
klorin (Cl) membentuk ikatan ionik dengan serah terima elektron, sedangkan dua
atom klorin (Cl) membentuk ikatan kovalen dengan pemakaian bersama sepasang
elektron.
E. Kedua zat tersebut,
baik garam dapur maupun gas klorin, memiliki ikatan yang sama yaitu ikatan
ionik karena keduanya terbentuk dari atom-atom yang bersifat nonlogam.
4. Saat membuat teh atau kopi, kita sering
menambahkan gula dan kadang-kadang juga sedikit garam. Keduanya akan larut
sempurna dalam air panas. Namun, jika kita mencoba melarutkan sesendok minyak
goreng ke dalam air panas, minyak akan tetap terpisah dan tidak menyatu dengan
air. Sifat kelarutan ini berhubungan erat dengan polaritas zat. Air adalah
molekul kovalen polar, gula (sukrosa) adalah molekul kovalen polar, garam
(NaCl) adalah senyawa ionik, sedangkan minyak adalah molekul kovalen nonpolar.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan Benar atau Salah untuk setiap
pernyataan mengenai kelarutan zat tersebut !
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Garam
(NaCl) dapat larut dalam air karena ikatan ionik pada garam memiliki kekuatan
yang sama dengan ikatan hidrogen pada air, sehingga keduanya bisa saling
terlepas.
|
|
|
|
Minyak
tidak larut dalam air karena minyak dan air memiliki jenis ikatan kimia yang
berbeda (kovalen vs. kovalen), sehingga gaya antarmolekulnya tidak cocok.
|
|
|
|
Gula
dan air memiliki polaritas yang sama sehingga gaya tarik-menarik antar
molekulnya dapat terbentuk, menyebabkan gula larut dalam air.
|
|
|
5. Seorang siswa mengamati bahwa molekul H2S
(Hidrogen Sulfida) dan BeCl2 (Berilium Klorida) memiliki dua
pasangan elektron ikatan (PEI) pada atom pusatnya. Meskipun demikian, keduanya
menunjukkan bentuk molekul dan kepolaran yang berbeda. Manakah pernyataan yang
paling akurat dalam menjelaskan perbedaan bentuk molekul dan kepolaran antara
keduanya ?
A. Molekul H2S
berbentuk linear karena memiliki dua pasangan elektron, dan BeCl2
berbentuk V karena memiliki pasangan elektron bebas.
B. Molekul H2S
memiliki geometri domain elektron linear, sedangkan BeCl2
memiliki geometri domain elektron tetrahedral.
C. Elektronegativitas
atom S lebih besar dari atom Be, sehingga H2S lebih polar.
D. Molekul H2S
memiliki dua pasangan elektron bebas pada atom pusat S, yang tidak dimiliki
oleh atom Be pada BeCl2.
E. Ikatan pada H2S
bersifat kovalen nonpolar, dan ikatan pada BeCl2 bersifat
kovalen polar.
6. Saat menuangkan sirup kental dari botol, kita
menyadari bahwa sirup mengalir jauh lebih lambat dibandingkan air atau alkohol.
Kentalnya sirup ini membuat molekulnya terasa "lengket" satu sama
lain. Sebaliknya, saat kita mengoleskan sabun pada tangan, kita bisa mengamati
bahwa sabun sangat mudah menyebar di permukaan air, tidak seperti minyak yang
akan membentuk tetesan-tetesan kecil.
Berdasarkan perbedaan fenomena tersebut,
tentukan dan jelaskan mengapa air dapat menyebar dengan baik di permukaan
sabun, tetapi tidak pada permukaan minyak, dan bagaimana hal ini berkaitan
dengan viskositas serta tegangan permukaan !
A. Sirup memiliki gaya Van der
Waals yang sangat lemah sehingga viskositasnya tinggi, sementara sabun memiliki
gugus polar yang berinteraksi dengan ikatan hidrogen air.
B. Air dan sabun memiliki
molekul nonpolar yang sama sehingga mudah berinteraksi, sementara minyak
memiliki gaya Van der Waals yang sangat kuat.
C. Minyak adalah zat nonpolar
yang hanya dapat berinteraksi dengan zat nonpolar lain, sementara sabun
memiliki gugus polar dan nonpolar yang memungkinkannya berinteraksi dengan air.
D. Sirup memiliki ikatan
hidrogen yang sangat kuat sehingga memiliki viskositas rendah, sementara sabun
memiliki gaya dipol-dipol yang sangat lemah dengan molekul air.
E. Air memiliki tegangan
permukaan yang tinggi karena gaya Van der Waals yang kuat, sementara sabun
memiliki gaya antar molekul yang lebih lemah daripada air.
7. Pupuk urea (CO(NH2)2), sering digunakan petani untuk meningkatkan kadar Nitrogen
dalam tanah, yang krusial bagi pertumbuhan daun tanaman. Namun, selain Nitrogen,
pupuk ini juga mengandung unsur Carbon, Oksigen, dan Hidrogen. Jika seorang
petani membeli 15 kg pupuk urea, yang merupakan produk murni, berapakah massa Carbon,
Oksigen, Nitrogen dan Hidrogen yang terkandung di dalam 15 Kg pupuk urea murni
tersebut ? (Ar: C=12,O=16,N=14,H=1)
A. C=3 kg, O=4 kg, N=7 kg, H=1 kg
B. C=4 kg, O=3 kg, N=7 kg, H=1 kg
C. C=3 kg, O=4 kg, N=5 kg, H=3 kg
D. C=5 kg, O=2 kg, N=7 kg, H=1 kg
E. C=3 kg, O=5 kg, N=6 kg, H=1 kg
8. Seorang teknisi di
pabrik pupuk urea hendak membuat amonia (NH3) melalui proses
Haber-Bosch. Reaksi yang digunakan adalah N2(g) + 3H2(g)
→ 2NH3(g). Untuk satu siklus produksi, teknisi tersebut
menginjeksikan 2,8 kg gas nitrogen (N2) dan 1,2 kg gas
hidrogen (H2) ke dalam reaktor. Jika reaksi berlangsung
sempurna, berapa massa gas hidrogen (H2) yang tersisa di dalam
reaktor setelah semua gas nitrogen (N2) habis bereaksi ?
(Ar: N=14, H=1)
A. Massa H2
yang tersisa adalah 1,2 kg, karena massa total reaktan tidak berkurang.
B. Massa H2
yang tidak bersisa, karena semua reaktan akan habis bereaksi pada reaksi ini.
C. Massa H2
yang tersisa adalah 0,6 kg, karena H2 merupakan pereaksi
berlebih dan tidak semua habis bereaksi.
D. Massa H2
yang tersisa adalah 0,8 kg, karena hanya sebagian kecil yang bereaksi dengan
nitrogen.
E. Massa H2
yang tersisa adalah 0,4 kg, setelah dikurangi dengan massa nitrogen yang
bereaksi.
9. Sebuah industri bidang petrokimia berencana memproduksi Natrium Hipoklorit (NaClO), bahan aktif
utama dalam pemutih pakaian dan disinfektan. Target produksi untuk satu batch
adalah 74,5 kg NaClO. Reaksi dilakukan dengan mereaksikan gas klorin (Cl2)
dan larutan Natrium Hidroksida (NaOH) sesuai persamaan reaksi :
Cl2(g) + 2 NaOH(aq) → NaClO(aq) +
NaCl(aq) + H2O(l)
Diketahui bahwa di lapangan, reaksi ini hanya
mencapai hasil 80% karena faktor kehilangan. Selain itu, NaOH yang digunakan
memiliki tingkat kemurnian 90% sehingga tidak semua massa yang ditimbang adalah
NaOH murni. Perusahaan harus menghitung massa NaOH yang harus disiapkan
(ditimbang) untuk menjamin target produksi NaClO tercapai.
(Ar: Na=23; Cl=35,5; O=16;H=1).
Berdasarkan data di atas, tentukan benar atau
salah pernyataan-pernyataan berikut terkait perhitungan massa NaOH yang
dibutuhkan.
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Jumlah
mol NaClO yang harus dihasilkan secara teoritis (dengan asumsi hasil 100%)
adalah 1250 mol.
|
|
|
|
Massa
NaOH murni yang dibutuhkan untuk reaksi ini adalah 100 kg.
|
|
|
|
Massa
NaOH yang harus ditimbang dan disiapkan oleh teknisi (dengan mempertimbangkan
kemurnian) adalah sekitar 123,46 kg
|
|
|
10. Ethephon (C2H6Cl2OP) adalah senyawa kimia yang
sering digunakan sebagai bahan pematangan buah secara artifisial. Setelah disemprotkan
ke buah, ethephon akan terurai secara perlahan menghasilkan gas etena (C2H4). Etena,
yang merupakan senyawa alkena, dikenal sebagai hormon pematangan alami pada
tumbuhan. Kehadiran ikatan rangkap pada etena menjadikannya lebih reaktif dan mampu
menginisiasi proses biokimia yang kompleks dalam buah, yang tidak dapat
dilakukan oleh etana (C2H6) yang merupakan alkana.
Berdasarkan perbedaan struktur antara
etena (C2H4) dan etana (C2H6), mengapa
etena lebih efektif dalam memicu proses pematangan buah dibandingkan etana ?
A. Etena memiliki ikatan
tunggal yang lebih kuat, sehingga energi yang dilepaskan saat pembentukan
ikatan baru lebih besar dan efektif memicu reaksi.
B. Etena adalah senyawa tak
jenuh dengan ikatan rangkap, sehingga lebih reaktif dan dapat dengan mudah
mengalami reaksi adisi yang diperlukan untuk proses pematangan.
C. Etana tidak memiliki ikatan
rangkap, sehingga lebih stabil dan tidak bereaksi dengan molekul lain yang
terlibat dalam proses pematangan buah.
D. Etena memiliki jumlah atom
hidrogen yang lebih sedikit, yang membuatnya lebih ringan dan lebih mudah
menyebar di udara untuk bereaksi. E. Perbedaan keelektronegatifan antara karbon
dan hidrogen pada etena lebih besar, menyebabkan ikatan menjadi polar dan lebih
mudah pecah.
11. Proses pembuatan
margarin dari minyak sayur merupakan salah satu contoh penerapan kimia organik
dalam industri pangan. Minyak sayur umumnya berupa cairan pada suhu ruang
karena mengandung lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap (C=C) pada
rantai hidrokarbonnya. Untuk mengubahnya menjadi margarin yang padat atau
semi-padat, dilakukan proses hidrogenasi, di mana hidrogen (H2)
ditambahkan pada ikatan rangkap dengan bantuan katalis nikel. Proses ini
mengubah struktur molekul minyak tak jenuh menjadi lemak jenuh yang hanya
memiliki ikatan tunggal (C−C). Berdasarkan informasi ini, manakah pernyataan
yang benar mengenai proses hidrogenasi dan perubahan sifat molekulnya ? (Pilihlah
2 jawaban yang benar)
□ Reaksi hidrogenasi merupakan reaksi adisi, di
mana atom hidrogen ditambahkan pada ikatan rangkap tanpa menghasilkan produk
sampingan.
□ Produk hidrogenasi (margarine) lebih reaktif
secara kimia dibandingkan bahan asalnya (minyak tak jenuh) karena memiliki
ikatan tunggal.
□ Lemak jenuh yang dihasilkan secara kimia kurang
stabil dan mudah teroksidasi oleh oksigen di udara dibandingkan lemak tak
jenuh.
□ Kenaikan titik leleh produk hidrogenasi
terjadi karena massa molekul relatifnya menurun setelah hidrogen ditambahkan ke
dalam molekul.
□ Perubahan dari ikatan rangkap menjadi ikatan
tunggal meningkatkan interaksi antarmolekul, yang membuat titik lelehnya
meningkat secara signifikan.
12. Sebuah perusahaan energi
sedang menguji sampel hidrokarbon untuk menentukan kecocokannya sebagai bahan bakar
oktan tinggi. Mereka menganalisis beberapa senyawa alkana dan menemukan bahwa
titik didihnya dipengaruhi oleh jumlah atom karbon dan percabangan rantai.
Berdasarkan data di atas, tentukan benar atau
salah pernyataan-pernyataan berikut terkait
dengan sifat fisik hidrokarbon :
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Titik
didih n-butana (C4H10) lebih rendah
daripada 2-metil-propana (C4H10).
|
|
|
|
Titik
didih 2,2-dimetil-butana (C6H14) lebih
rendah daripada n-heksana (C6H14).
|
|
|
|
Titik
didih n-heptana (C7H16) lebih tinggi
daripada n-pentana (C5H12).
|
|
|
13. Seorang petani modern yang sedang mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan sistem hidroponik. Ia
mengetahui bahwa tanaman membutuhkan nutrisi dalam bentuk ion-ion, seperti ion
nitrat (NO3−) dan ion amonium (NH4+).
Untuk mengukur ketersediaan nutrisi, ia menggunakan alat pengukur daya hantar
listrik. Suatu hari, ia menyiapkan dua larutan nutrisi: Larutan A dibuat dengan
melarutkan 10 gram urea (CO(NH2)2), dan
Larutan B dibuat dengan melarutkan 10 gram kalium nitrat (KNO3),
keduanya dalam volume air yang sama. Massa molar (Mr) urea adalah 60 g/mol dan
kalium nitrat adalah 101 g/mol. Petani itu terkejut ketika mendapati daya
hantar listrik Larutan B jauh lebih tinggi daripada Larutan A. Manakah analisis
berikut yang paling akurat untuk menjelaskan fenomena yang diamati ?
A. Daya hantar listrik
Larutan B lebih tinggi karena kalium nitrat adalah senyawa organik, yang secara
alami memiliki konduktivitas lebih baik daripada urea yang merupakan senyawa
anorganik.
B. Kalium nitrat
merupakan elektrolit kuat yang terdisosiasi sempurna, sementara urea adalah
non-elektrolit yang tidak menghasilkan ion sama sekali dalam larutan.
C. Massa molar kalium
nitrat lebih besar, sehingga menghasilkan lebih banyak ion dalam larutan
dibandingkan dengan urea yang massa molarnya lebih kecil.
D. Larutan A memiliki
daya hantar yang lebih rendah karena urea mengalami hidrolisis parsial dan
menghasilkan asam lemah yang tidak dapat menghantarkan listrik.
E. Konsentrasi molar
Larutan A lebih besar daripada Larutan B, namun sebagai elektrolit lemah, urea
tidak dapat menghasilkan ion sebanyak kalium nitrat.
14. Di
sebuah laboratorium, seorang siswa bernama Melisa sedang melakukan percobaan
untuk menguji sifat asam basa dari beberapa larutan. Lisa menyiapkan tiga
larutan yang berbeda: Larutan A (asam asetat, CH3COOH) 0,1 M, Larutan B (asam
klorida, HCl) 0,1 M, dan Larutan C (amonium hidroksida,
NH4OH) 0,1 M. Semua larutan ini dibuat dengan melarutkan zat-zat
tersebut dalam air suling hingga volume totalnya 1 liter. Lisa menggunakan
kertas lakmus dan indikator universal untuk mengamati perubahan warna pada
setiap larutan.
Setelah beberapa saat, Lisa menyadari
bahwa meskipun konsentrasi awal Larutan A dan Larutan B sama (0,1 M), indikator
universal menunjukkan pH yang berbeda secara signifikan. Begitu pula dengan
Larutan C yang memiliki konsentrasi 0,1 M, namun menunjukkan sifat basa yang
berbeda kekuatannya jika dibandingkan dengan larutan basa kuat pada konsentrasi
yang sama. Lisa kemudian diminta oleh gurunya untuk menganalisis mengapa
perbedaan ini terjadi dan apa dampaknya terhadap konsentrasi ion H+ atau OH− di dalam
larutan. Berdasarkan stimulus di atas, pernyataan mana yang benar mengenai
larutan-larutan yang diamati oleh Lisa ? (Pilihlah 2 jawaban yang benar)
□ Larutan A memiliki konsentrasi ion H+ yang lebih tinggi
dari 0,1 M karena CH3COOH adalah asam lemah.
□ Larutan B memiliki konsentrasi ion H+ yang sama dengan
0,1 M karena HCl adalah asam kuat yang terionisasi
sempurna.
□ Larutan A dan Larutan C merupakan larutan
elektrolit kuat karena sama-sama terionisasi dalam air.
□ Larutan C memiliki konsentrasi ion OH− yang lebih
rendah dari 0,1 M karena NH4OH adalah basa lemah.
□ Jika Larutan B diencerkan menjadi 0,01 M, maka
konsentrasi ion H+
akan tetap 0,1 M.
15. Seorang pedagang es putar
tradisional bernama Pak Bejo membuat es putar dengan cara yang unik. Ia
menggunakan wadah berisi adonan es putar yang diletakkan di dalam tong kayu. Di
sekitar wadah tersebut, ia menimbun campuran es batu dan garam dapur (NaCl). Meskipun es batu memiliki suhu 0° C,
adonan es putar di dalam wadah tidak membeku. Setelah menambahkan garam ke
dalam es batu, suhu campuran es dan garam turun drastis hingga mencapai −5°C. Pada
suhu yang sangat rendah inilah adonan es putar dapat membeku dengan sempurna.
Pak Bejo menjelaskan bahwa garam membantu mendinginkan es batu lebih dari yang
bisa dicapai oleh es batu saja, sehingga proses pembekuan menjadi lebih efektif.
Ia juga menyebutkan bahwa semakin banyak garam yang ia tambahkan, semakin cepat
es putarnya membeku, asalkan perbandingan es dan garamnya tepat.
Berdasarkan narasi tersebut, mengapa
penambahan garam pada es batu dapat mempercepat proses pembekuan adonan es
putar, dan parameter apa yang paling relevan dalam menjelaskan fenomena ini ?
A. Garam menyerap panas dari
adonan es putar sehingga mempercepat proses pembekuan tanpa mengubah suhu es.
B. Garam meningkatkan titik
beku air sehingga es batu menjadi lebih dingin dan adonan es putar dapat
membeku.
C. Garam menurunkan titik beku
es batu, menciptakan lingkungan yang lebih dingin yang ideal untuk pembekuan.
D. Garam mempercepat laju
transfer kalor dari adonan es putar ke es batu, sehingga es putar membeku.
E. Garam meningkatkan energi
aktivasi partikel air dalam adonan es putar untuk mempercepat proses pembekuan.
16. Di bengkel mobil,
seorang mekanik sedang menjelaskan fungsi cairan radiator kepada seorang
pelanggan. Ia menunjukkan sebuah cairan berwarna hijau yang disebut
"antifreeze". Ia juga menjelaskan bahwa cairan ini terbuat dari
campuran air dan etilen glikol (C2H6O2)
yang ditambahkan ke dalam radiator mobil. Tujuan utama penggunaan cairan ini
adalah untuk memastikan air di dalam mesin tidak mendidih saat suhu mesin
sangat panas, terutama di musim panas. Cairan ini juga mencegah air membeku di
musim dingin. Sang mekanika mengatakan bahwa selain etilen glikol, ada juga
jenis cairan lain yang digunakan, misalnya propilen glikol. Keduanya merupakan
senyawa non-elektrolit, sehingga tidak terionisasi di dalam air. Penjelasan ini
menekankan bahwa keefektifan cairan ini dalam menaikkan titik didih air
radiator sangat penting untuk menjaga performa mesin mobil. Berdasarkan data di
atas, tentukan benar atau salah pernyataan-pernyataan berikut terkait dengan
kenaikan titik didih:
|
Pernyataan:
|
Benar
|
Salah
|
|
Pada
konsentrasi molal yang sama, larutan propilen glikol akan memiliki kenaikan
titik didih lebih besar daripada larutan etilen glikol.
|
|
|
|
Kenaikan
titik didih larutan etilen glikol akan sebanding dengan jumlah molekul etilen
glikol yang dilarutkan.
|
|
|
|
Jika
urea (CO(NH2)2) digunakan sebagai pengganti etilen glikol pada konsentrasi
molal yang sama, kenaikan titik didih larutan akan sama.
|
|
|
17. Pembuatan manisan buah
kering secara tradisional dilakukan dengan merendam buah dalam larutan gula
pekat selama beberapa hari, hingga buah-buahan tersebut menjadi layu dan
menyusut. Cairan di sekitar buah juga menjadi lebih encer. Gula yang sangat
pekat di luar buah "menyedot" air dari dalam sel-sel buah, sehingga
bakteri pembusuk tidak bisa hidup dan berkembang biak. Proses ini bergantung
pada perbedaan konsentrasi yang menyebabkan pergerakan air melalui membran sel
buah. Semakin pekat larutan gula yang digunakan, semakin cepat proses pelayuan
dan pengawetan buah terjadi.
Berdasarkan narasi di atas, pernyataan
manakah yang menjelaskan prinsip tekanan osmosis dalam proses pengawetan buah ?
(Pilihlah 2 jawaban yang benar)
□ Larutan gula pekat berperan sebagai lingkungan
yang hipertonis bagi sel-sel buah dan mikroorganisme.
□ Sel-sel bakteri kehilangan air secara osmosis,
menyebabkan selnya mengalami plasmolisis dan tidak dapat berkembang.
□ Tekanan osmosis pada larutan gula pekat yang
digunakan lebih besar dari tekanan osmosis cairan di dalam sel buah.
□ Pergerakan air dari dalam buah ke larutan gula
terjadi karena adanya perbedaan tekanan turgor antara sel dan larutan.
□ Proses pengawetan ini dapat terjadi meskipun
larutan gula yang digunakan memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari cairan
buah.
18. Seorang petani yang ingin
meningkatkan kesuburan tanahnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tanah di
lahannya memiliki pH yang rendah (kondisi asam). Untuk mengatasinya, petani
tersebut menambahkan kapur tohor (CaO) ke tanahnya. Reaksi kimia yang terjadi
antara kapur tohor dengan air tanah (H2O) adalah sebagai
berikut :
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq).
Berdasarkan reaksi tersebut, apa dampak yang
paling mungkin terjadi pada pH tanah setelah penambahan kapur tohor ?
A. pH tanah akan
meningkat secara bertahap menuju netral atau basa, menciptakan kondisi yang
lebih optimal untuk tanaman.
B. pH tanah akan menurun
drastis, sehingga membuat tanah menjadi sangat asam dan tidak sesuai untuk
sebagian besar jenis tanaman.
C. pH tanah akan tetap
sama, sebab penambahan kapur tohor hanya akan meningkatkan kadar air di dalam
tanah secara signifikan.
D. pH tanah akan
meningkat hingga lebih dari 10, membuat tanah menjadi terlalu basa dan merusak
struktur tanah secara permanen.
E. pH tanah akan menurun
karena hasil reaksi kapur tohor dengan air akan membentuk senyawa yang bersifat
asam kuat.
19.Pencemaran sungai di
daerah perkotaan menjadi isu serius. Berbagai limbah, termasuk limbah domestik
dan industri, seringkali dibuang langsung ke sungai tanpa pengolahan yang
memadai. Misalnya, limbah pabrik tekstil yang menggunakan bahan kimia berat dan
limbah pabrik tahu yang mengandung sisa-sisa fermentasi. Sisa-sisa bahan kimia
ini, seperti zat warna dan asam organik, dapat mengubah komposisi air sungai.
Perubahan ini tidak hanya memengaruhi estetika, tetapi juga keseimbangan
ekosistem. Organisme air seperti ikan dan mikroba sangat sensitif terhadap
perubahan pH. Saat limbah asam dibuang, pH air sungai bisa turun drastis,
sedangkan limbah basa akan menaikkan pH. Fluktuasi pH yang ekstrem ini dapat
menyebabkan kematian massal biota air, mengganggu siklus nutrisi, dan merusak
habitat alami. Pemantauan dan regulasi yang ketat terhadap pH air limbah sangat
krusial untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan
Benar atau Salah untuk setiap pernyataan mengenai dampak pencemaran air limbah
terhadap pH larutan !
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Suatu
pabrik membuang limbah dengan pH 9. Jika volume limbah tersebut 10 kali lebih
besar dari volume air sungai dengan pH 7, maka pH akhir sungai akan menjadi
lebih besar dari 7.
|
|
|
|
Jika
pH air sungai turun dari 7 menjadi 5, konsentrasi ion H+ dalam air sungai
tersebut mengalami penurunan sebesar 100 kali.
|
|
|
|
Air
limbah dengan konsentrasi ion OH− sebesar 10−4 M akan menyebabkan pH air
sungai dengan pH awal 7 menjadi bersifat basa.
|
|
|
20. Darah manusia adalah salah
satu contoh sistem penyangga (buffer) alami yang paling penting. pH darah harus
dijaga pada rentang yang sangat sempit, yaitu antara 7,35 dan 7,45. Setiap
fluktuasi di luar rentang ini dapat berakibat fatal. Sistem penyangga dalam
darah, yang terutama terdiri dari pasangan asam-basa konjugat seperti asam
karbonat (H2CO3) dan ion
bikarbonat (HCO3−), bekerja secara sinergis untuk
menjaga pH. Ketika kita melakukan aktivitas fisik berat, metabolisme sel
menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang bereaksi dengan air membentuk asam karbonat,
sehingga meningkatkan keasaman. Sebaliknya, saat makan makanan yang bersifat
basa, pH darah cenderung naik. Namun, sistem penyangga ini secara efektif
menetralisir kelebihan asam atau basa, memastikan pH darah tetap stabil, yang
krusial untuk fungsi enzim dan protein dalam tubuh.
Berdasarkan stimulus di atas, manakah
pernyataan yang paling tepat mengenai peran sistem penyangga dalam darah ?
A. Sistem penyangga darah
hanya dapat menetralkan penambahan basa yang berasal dari makanan untuk
mencegah alkalosis.
B. Meskipun penambahan asam
dari metabolisme terus terjadi, sistem penyangga akan menghabiskan seluruh
komponennya dan pH darah akan turun drastis.
C. Sistem penyangga darah
bekerja dengan mengonversi sebagian besar H2CO3 menjadi CO2
dan air, sehingga mencegah terjadinya perubahan pH yang signifikan.
D. Saat terjadi peningkatan
asam akibat metabolisme, ion HCO3− akan bereaksi
dengan ion H+
untuk membentuk H2CO3, yang kemudian diurai dan dikeluarkan dari tubuh.
E. Sistem penyangga darah
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pH karena konsentrasi H2CO3 dan HCO3− sangat rendah.
21. Natrium
asetat (CH3COONa) adalah salah satu senyawa garam yang sering digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, natrium asetat digunakan sebagai
pengawet makanan, bahan pemanas tangan instan (hand warmer), dan juga sebagai
zat pengatur keasaman. Garam ini terbentuk dari reaksi antara asam asetat (CH3COOH), yang merupakan asam lemah, dan natrium hidroksida
(NaOH), yang merupakan basa kuat. Ketika natrium asetat dilarutkan dalam air,
sebagian ionnya akan bereaksi dengan air, suatu proses yang disebut hidrolisis.
Reaksi hidrolisis ini yang menentukan apakah larutan natrium asetat akan bersifat
asam, basa, atau netral.
Berdasarkan deskripsi di atas, manakah
pernyataan yang paling tepat mengenai sifat dan reaksi hidrolisis yang terjadi
pada larutan natrium asetat ?
A. Larutan bersifat asam
karena kation Na+
bereaksi dengan air menghasilkan ion H+
sehingga pH < 7.
B. Larutan bersifat netral
karena CH3COONa adalah garam yang tidak mengalami hidrolisis
C. Larutan bersifat basa
karena anion CH3COO− bereaksi
dengan air menghasilkan ion OH−
sehingga pH > 7.
D. Larutan bersifat basa
karena kation Na+
bereaksi dengan air menghasilkan NaOH sehingga pH >
7.
E. Larutan bersifat asam
karena aniion CH3COO− bereaksi
dengan air menghasilkan CH3COOH yang merupakan asam lemah.
22. Asinan
buah adalah makanan tradisional yang dibuat dengan cara merendam buah dalam
larutan cuka. Cuka dapur adalah larutan asam asetat (CH3COOH) yang merupakan asam lemah.
Untuk membuat asinan dengan rasa yang pas, kadar asam asetat harus diatur
dengan cermat. Seorang pembuat asinan ingin mengukur kadar asam asetat pada
cuka yang digunakan. Ia mengambil 10 mL sampel cuka, lalu melakukan titrasi
dengan larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,2 M. Sebagai
indikator, ia menggunakan indikator universal. Titik ekivalen tercapai setelah
25 mL NaOH ditambahkan. Perbedaan utama dalam grafik
titrasi ini dengan titrasi asam kuat-basa kuat adalah adanya titik ekivalen
yang terletak pada pH lebih besar dari 7, karena terbentuknya garam yang
terhidrolisis parsial.
Berdasarkan informasi tersebut, manakah
pernyataan yang paling tepat mengenai proses titrasi dan hasilnya ?
A. Konsentrasi asam asetat
adalah 0,25 M, dan pada titik ekivalen, larutan bersifat asam karena adanya
sisa asam.
B. Konsentrasi asam asetat
adalah 0,50 M, dan pada titik ekivalen, pH larutan akan sama dengan 7 karena
netralisasi sempurna.
C. Konsentrasi asam asetat
adalah 0,20 M, dan titik ekivalen akan tercapai pada pH > 7 karena
pembentukan garam yang terhidrolisis parsial.
D. Konsentrasi asam asetat
adalah 0,50 M, dan titik ekivalen akan tercapai pada pH > 7 karena adanya
hidrolisis parsial anion dari garam.
E. Konsentrasi asam asetat
adalah 0,25 M, dan titik ekivalen akan tercapai pada pH < 7 karena sisa basa
yang berlebih.
23.
Perhatikan reaksi yang digunakan dalam
pemurnian perak, berikut :
2Ag2S(s)
+ 4NaCN (aq)
+ O2(g)
+ 2H2O(l)
→ 4Na[Ag(CN)2](aq)
+ 4NaOH(aq)
+ 2S(s)
Berdasarkan reaksi di atas, manakah pernyataan yang paling
akurat mengenai komponen redoksnya ?
A. Perak mengalami reduksi
dari biloks +1 menjadi 0 dan belerang mengalami oksidasi dari biloks -2 menjadi
0.
B. Oksigen berperan sebagai
reduktor dan belerang dalam Ag2S berperan sebagai oksidator.
C. Perak mengalami oksidasi
dan oksigen mengalami reduksi, sementara belerang tidak mengalami perubahan
biloks.
D. Reduktor adalah Ag2S dan oksidator adalah O2, dengan belerang mengalami oksidasi dan oksigen
mengalami reduksi.
E. Bilangan oksidasi karbon
dalam NaCN dan belerang dalam Ag2S tidak berubah sepanjang reaksi.
24. Air asin dari laut merupakan
sumber potensial untuk mendapatkan gas klorin (Cl2), gas hidrogen (H2), dan natrium hidroksida (NaOH)
melalui proses klor-alkali, yang merupakan salah satu aplikasi industri
dari sel elektrolisis. Larutan garam pekat (NaCl)
dielektrolisis untuk memproduksi senyawa-senyawa tersebut. Reaksi ini tidak
spontan, sehingga membutuhkan energi listrik dari luar. Di dalam sel, terjadi
dua reaksi terpisah: satu di anoda dan satu di katoda. Pemahaman mengenai
komponen elektrolisis dan reaksi yang terjadi sangat penting untuk
mengoptimalkan produksi gas dan larutan tersebut secara efisien.
Berdasarkan deskripsi proses klor-alkali
dan gambar sel elektrolisis, manakah pernyataan yang benar terkait dengan
reaksi dan produk yang dihasilkan ? (pilihlah 2 jawaban yang benar)
□ Gas klorin (Cl2) dihasilkan
di anoda karena ion Cl−
mengalami reduksi.
□ Gas hidrogen (H2) dihasilkan
di katoda karena molekul air (H2O) mengalami
reduksi.
□ Ion Na+ bergerak ke katoda tetapi tidak mengalami
reduksi menjadi Na(s).
□ Ion Cl− dari larutan akan bermigrasi ke katoda
untuk menyeimbangkan muatan.
□ Produk yang dihasilkan di
anoda adalah gas O2 dan bukan gas Cl2
25. Baterai adalah salah
satu contoh nyata aplikasi sel Volta dalam kehidupan sehari-hari.
Baterai berfungsi sebagai sumber energi listrik portable yang mengubah energi
kimia menjadi energi listrik. Salah satu jenis baterai sederhana adalah sel
Daniel, yang menggunakan elektroda tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang
dicelupkan ke dalam larutan garamnya masing-masing. Reaksi redoks spontan yang
terjadi di dalam sel ini menghasilkan aliran elektron melalui kawat eksternal,
menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk menyalakan perangkat
elektronik.
Berdasarkan gambar sel Volta dan deskripsi
tersebut, tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut!
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Elektron
mengalir dari elektroda Zn ke elektroda Cu.
|
|
|
|
Massa
elektroda Cu berkurang seiring berjalannya reaksi.
|
|
|
|
Elektroda
Zn adalah anoda, tempat terjadinya reaksi reduksi.
|
|
|
26. Pembentukan metana (CH4),
komponen utama gas alam, dari karbon (grafit) dan gas hidrogen tidak dapat
diukur secara langsung di laboratorium. Namun, kita dapat menentukan perubahan
entalpi pembentukannya dengan menggunakan Hukum Hess melalui reaksi
pembakaran. Kita dapat mengukur entalpi pembakaran dari setiap zat yang
terlibat, yaitu karbon, hidrogen, dan metana itu sendiri. Dengan menggunakan
harga entalpi pembakaran ini, kita dapat menyusun serangkaian reaksi yang
menghasilkan reaksi pembentukan metana, dan dari sana kita dapat menghitung
entalpi pembentukan standarnya.
Diketahui data entalpi pembakaran berikut :
(1) C(grafit) + O2(g) → CO2(g)
ΔH1 = −393,5 kJ
(2) H2(g) + 1/2O2(g)
→ H2O(l) ΔH2
= −285,8 kJ
(3) CH4(g) + 2O2(g) →
CO2(g) + 2H2O(l) ΔH3 = −890,3 kJ
Berdasarkan data reaksi tersebut, tentukan
Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut !
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Entalpi
pembentukan standar metana (CH4) adalah - 74,8 kJ.
|
|
|
|
Untuk
menghitung entalpi pembentukan metana, reaksi (1) dan (2) harus dibalik.
|
|
|
|
Reaksi
pembentukan metana dapat dituliskan sebagai :
C(grafit)
+ 2H2(g) → CH4(g).
|
|
|
27. Amonium
klorida (NH4Cl) adalah salah satu bahan kimia yang sering digunakan dalam
pupuk dan campuran pendingin. Senyawa ini terbentuk dari reaksi antara gas
amonia (NH3) dan gas hidrogen klorida
(HCl). Reaksi ini merupakan contoh reaksi pembentukan
senyawa ionik dari molekul kovalen. Perubahan energi yang menyertai reaksi ini
dapat diestimasi dengan membandingkan energi yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan pada reaktan dan energi yang dilepaskan saat ikatan baru terbentuk.
Reaksi pembentukan amonium klorida : NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)
Berdasarkan reaksi di atas dan konsep energi ikatan,
manakah pernyataan yang benar? (pilihlah 2 jawaban yang benar)
□ Proses ini melibatkan pemutusan 3 ikatan N-H
dan 1 ikatan H-Cl.
□ Energi yang dilepaskan saat pembentukan
ikatan baru lebih kecil dari energi yang diperlukan.
□ Pembentukan NH4Cl dari NH3 dan HCl adalah reaksi endoterm.
□ Energi ikatan yang harus dipertimbangkan
adalah 1 ikatan N-H, 1 ikatan H-Cl, dan 1 ikatan ionik N−Cl.
□ Perubahan entalpi reaksi dapat dihitung
dengan mengurangi energi total ikatan produk dari energi total ikatan reaktan.
28. Proses memasak makanan
sehari-hari adalah contoh nyata dari laju reaksi. Ketika kita merebus
air dan menambahkan garam, kita dapat mengamati bagaimana garam larut lebih
cepat di air panas. Demikian pula, saat memasak kentang, memotong kentang
menjadi potongan-potongan kecil dapat mempercepat proses pematangannya. Proses
memasak juga sering menggunakan wajan atau panci bertekanan tinggi untuk
mempercepat reaksi. Contoh lain, bubuk kopi akan larut lebih cepat di air panas
dibandingkan dengan biji kopi utuh. Fenomena ini menunjukkan bahwa laju suatu
reaksi kimia tidak hanya dipengaruhi oleh sifat dasar reaktan, tetapi juga oleh
kondisi fisiknya, seperti suhu, luas permukaan, dan tekanan.
Berdasarkan deskripsi tersebut, faktor-faktor apa saja yang
dapat memengaruhi laju reaksi dalam konteks memasak ? (pilijlah 2 jawaban yang
benar)
□ Menggunakan panci yang kecil untuk memasak
daging.
□ Menambahkan bubuk cabai untuk membuat rasa
masakan lebih pedas.
□ Menjemur kentang sebelum direbus.
□ Menggunakan kompor dengan nyala api yang lebih
besar untuk memanaskan air.
□ Menambahkan zat katalis seperti ragi untuk
mempercepat fermentasi adonan.
29. Industri
semen memproduksi kalsium oksida (CaO) dengan membakar
batu kapur (CaCO3)
pada suhu sangat tinggi dalam tungku berukuran besar. Reaksi dekomposisi ini :
CaCO3(s) → CaO(s)
+ CO2(g) tergolong lambat dan membutuhkan energi yang
signifikan. Untuk mengoptimalkan proses ini, teknisi kimia harus
mempertimbangkan beberapa faktor penting. Mereka harus mengontrol ukuran
partikel batu kapur, suhu di dalam tungku, dan kondisi aliran udara. Pengelolaan
faktor-faktor ini akan memastikan bahwa dekomposisi terjadi secara efisien,
menghasilkan CaO dengan laju yang ekonomis dan
berkualitas tinggi.
Berdasarkan deskripsi proses produksi
kalsium oksida, manakah upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat laju
reaksinya ? (pilihlah 2 jawaban yang benar)
□ Memperkecil ukuran partikel batu kapur sebelum
dimasukkan ke dalam tungku pembakaran.
□ Membiarkan reaksi berlangsung pada suhu rendah
untuk menghemat energi.
□ Menggunakan katalis yang tidak terkonsumsi
dalam reaksi untuk mempercepat proses.
□ Meningkatkan suhu pembakaran di dalam tungku
hingga mencapai titik optimal.
□ Meningkatkan volume tungku pembakaran untuk
menampung lebih banyak reaktan.
30. Produksi asam sulfat (H2SO4)
adalah salah satu tolok ukur kekuatan industri suatu negara. Salah satu tahapan
kuncinya adalah proses kontak, di mana sulfur dioksida (SO2)
dioksidasi menjadi sulfur trioksida (SO3). Reaksi ini
mencapai kesetimbangan yang harus dioptimalkan untuk memaksimalkan hasil SO3.
Proses ini bersifat eksotermik dan dilakukan pada tekanan tinggi serta suhu
yang terkontrol. Katalis vanadium pentoksida (V2O5)
juga digunakan untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan tanpa mengubah
posisi kesetimbangan itu sendiri.
Persamaan reaksi : 2SO2(g) + O2(g)
⇌ 2SO3(g) ΔH = −197 kJ/mol
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan
Benar atau Salah untuk setiap pernyataan mengenai cara yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan produksi SO3 !
|
Pernyataan
|
Salah
|
Benar
|
|
Memperbesar
volume wadah akan menggeser kesetimbangan ke arah produk.
|
|
|
|
Menambahkan
katalis akan mempercepat pergeseran kesetimbangan ke arah produk.
|
|
|
|
Menurunkan
suhu reaksi akan menggeser kesetimbangan ke arah produk.
|
|
|