● Formulir Pendaftaran KIR SMA N 1 Pati 2016
● Modul KIR SMA N 1 Pati 2016
Wilayah : Tanaman
ini berasaI dari pegunungan di benua Amerika yang beriklim tropis (Brasila).
Kini Tanaman terdapat di daerah tropis, terutama di Asia Selatan seperti India,
Burma, Filipina, Semenanjung Melayu dan Indonesia.
Uraian Tanaman :
Tanaman Jambu monyet biasa tumbuh di hutan-hutan
dan ladang-ladang (di daerah kering, panas) pada ketinggian 1200 m di atas
permukaan laut. Tetapi ada juga yang ditanam di halaman sebagai tanaman
buah-buahan. Jambu monyet termasuk tumbuhan berkeping biji dua (tumbuhan
berbiji belah). Diklasifikasikan sebagai tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau
dikotil.
Jambu monyet memiliki cabang dan ranting serta
tumbuh dengan tinggi 9 - 12 m. Batang pohonnya tidak rata dan berwarna coklat
tua. Daunnya bertangkai pendek, berbentuk lonjong dengan tepian berlekuk dan
guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berhulu, terkumpul dalam bentuk
malai dan daun tunjangnya lebar. Daun mahkota berwarna putih. Bagian buah yang
membesar berdaging lunak, berair dan berwarna kuning kemerahan merupakan
tangkai buah yang membesar. Sedangkan buahnya (jambu mete), berukuran 3 cm,
berbentuk ginjal dan bijinya berkeping dua terbungkus kulit yang mengandung
getah. Kulit buah berwarna abu-abu dan berguna sebagai obat. Tumbuhan ini tidak
termasuk golongan jambu melainkan golongan mangga.
Kandungan kimia :
Jambu monyet mengandung senyawa kimia seperti
tanin, anacardic acid dan cardol yang bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti
septik. Daun jambu monyet yang masih muda mempunyai komposisi antara lain:
Vitamin A sebesar 2689 SI per 100 g, Vitamin C sebesar 65 g per 100 g, kalori
73 g per 100 g, protein 4,6 g per 100 g, lemak 0,5 g per 100g, hidrat arang 16,3 g per 100 g, kalsium 33 mg
per 100 g, fosfor 64 mg per 100 g, besi 8,9 mg dan air 78 g per 100 g.
Manfaat :
Tumbuhan obat-obatan ini dipergunakan di ±23 negara
dan termasuk dalam daftar prioritas WHO mengenai tumbuhan obat-obatan yang
paling banyak dipakai didunia. Diperkirakan bahwa jambu monyet itu dapat
mengontrol pusat otak yang terganggu (hilang ingatan, kelelahan kerja, gangguan
seks, halusinasi, mundur ingatan dan lain sebagainya). Kulit buahnya berwarna
abu-abu dan berguna sebagai obat. Kulit buah yang telah ditumbuk halus
dipersiapkan sebagai tinktur atau obat bubuk. Efek sampingannya mungkin berupa
dermatitis. Kulitnya sepat rasanya dan dipakai sebagai obat untuk menciutkan
pembuluh darah.
Tanaman ini mengandung tannin, yang dapat
menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dan air perasan kulit buah menjadi hitam
jika terkena udara, selain itu tanaman ini juga mengandung minyak berwarna kuning
muda yang rasanya manis (minyak acayu), terdiri atas 4O-50% kardol (tannin
beracun) dan asam anakardia. Minyak ini menyebabkan kulit terbakar atau
menggelembung. KuIit buahnya juga mengandung gliserid-gliserid. asam-asam
linolein, palmitin, stearin dan lignoserin, serta sitosterin. Kayunya
mengandung katechin dan pada seluruh bagian tumbuh-tumbuhan menghasilkan asam
gallus.
Daunnya dapat dipakai sebagai obat Iuar untuk
mengobati penyakit kulit (misaInya pemphigus neonatorum) dan luka bakar. Air
perasan kulit buah yang berminyak bisa dipakai sebagai obat luar untuk
mengobati borok dan kutil yang menahun pada kulit. Tetapi kita harus
berhati-hati terhadap reaksi yang mengandung racun akibat cara pengobatan tua
itu. Akarnya dipakai sebagai obat mencret dan kulitnya sebagai obat kumur
(terhadap seriawan) dan obat jerawat. Beberapa obat resen adalah: 1.Tinktur
(campuran alkohol) dari kulit buah digunakan sebagai obat cacing. 2. Minyak
kulit buah sebagai cardolum vesicans (menyebabkan gelembung di atas kulit) 3.
Ekstrak campuran air teIah dipaten sebagai obat pelawan tekanan darah tinggi.
Batang, daun dan akar tanaman jambu
mete memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut :
1.
Batang tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan barang kerajinan.
2.
Kulit batang dimanfaatkan dalam bidang kesehatan dan industri, antara lain
sebagai obat diare dan obat kumur untuk penderita sariawan, obat penyamak
kulit, bahan batik, bahan tinta, bahan pewarna, bahan perekat dan obat anti
ngengat.
3.
Air rebusan akar jambu mete (ekstrak) dimanfaatkan sebagai obat pencahar.
4.
Daun jambu mete yang sudah tua dapat digunakan untuk mengobati penyakit eksim
dan penyakit kulit kronis yang sampai saat ini belum ada obatnya, serta sebagai
obat luka bakar.
5.
Diabetes Mellitus
Bahan: 2 potong kulit batang jambu
monyet dan adas pulawaras secukupnya
Cara
membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 liter air sampai
mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2
kali sehari, pagi dan sore.
6.
Disentri
Bahan: 1 genggam daun jambu monyet dan
1 potong kulit batang jambu monyet.
Cara
membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 ½ liter air sampai
mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2
kali sehari, pagi dan sore.
7.
Radang Mulut
Bahan:
1 genggam daun jambu monyet dan 1 potong kulit batang jambu monyet.
Cara
membuat: Kedua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai
mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya. Cara menggunakan: diminum 2
kali sehari, pagi dan sore.
No comments:
Post a Comment