Model pembelajaran Mersis Pro (Pameran
berbasis Proyek) merupakan model pembelajaran yang inovatif, menarik, menantang
dan menyenangkan. Dengan segala kelebihanya, model pembelajaran Mersis Pro diharapkan mampu mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran Koloid yang selama ini masih menggunakan metode
ceramah dan diskusi.
Model pembelajaran Mersis Pro memadukan konsep-konsep konstruktivisme, kontektual dan pembelajaran berbasis proyek yang dikomunikasikan dalam sebuah pameran. Pembelajaran ini dilaksanakan di laboratorium kimia dengan fasilitas bahan-alat praktikum, multimedia, buku dan LKS (lembar kegiatan siswa) yang telah dipersiapkan oleh guru. Dengan bimbingan guru, siswa diberikan keleluasaan untuk membangun pengetahuanya dan menemukan konsep-konsep koloid sendiri, melalui kegiatan mengamati, mempraktekkan, mengumpulkan data, menganalisa data-data dan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok ke dalam diskusi kelas untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum. Setelah siswa menemukan dan memahami konsep-konsep tentang Koloid, selanjutnya siswa merencanakan sebuah proyek tentang koloid dengan tema sesuai pilihan mereka. Proyek diselesaikan secara berkelompok di luar jam pembelajaran. Hasil dari proyek yang telah dikerjakan siswa, kemudian disajikan dalam sebuah pameran kelas.
Dalam pameran kelas, sejumlah siswa dalam
kelompok dibagi menjadi penjaga stand dan pengunjung stand. Siswa yang bertugas
sebagai penjaga stand berkewajiban menjawab pertanyaan dan
menerima masukan pengunjung. Sedangkan siswa pengunjung stand bertugas
mengumpulkan informasi dari stand-stand lainya. Akhirnya semua anggota suatu kelompok
berkumpul, siswa pengunjung stand berkewajiban menularkan informasinya kepada siswa
penjaga stand dan sebaliknya. Pada saat pameran guru menilai hasil proyek yang
disajikan dalam pameran.
Tampak dari tahapan-tahapanya, pembelajaran Mersis Pro memberikan keleluasaan kepada siswa untuk merencanakan belajarnya, mengatur proses berfikirnya, memantau proses belajarnya sendiri dan mengevaluasi hasil belajar. Hal ini sejalan dengan strategi metakognitif. Dengan demikian, besar harapan model pembelajaran Mersis Pro dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Koloid.
Model pembelajaran Mersis Pro memadukan konsep-konsep konstruktivisme, kontektual dan pembelajaran berbasis proyek yang dikomunikasikan dalam sebuah pameran. Pembelajaran ini dilaksanakan di laboratorium kimia dengan fasilitas bahan-alat praktikum, multimedia, buku dan LKS (lembar kegiatan siswa) yang telah dipersiapkan oleh guru. Dengan bimbingan guru, siswa diberikan keleluasaan untuk membangun pengetahuanya dan menemukan konsep-konsep koloid sendiri, melalui kegiatan mengamati, mempraktekkan, mengumpulkan data, menganalisa data-data dan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok ke dalam diskusi kelas untuk mendapatkan suatu kesimpulan umum. Setelah siswa menemukan dan memahami konsep-konsep tentang Koloid, selanjutnya siswa merencanakan sebuah proyek tentang koloid dengan tema sesuai pilihan mereka. Proyek diselesaikan secara berkelompok di luar jam pembelajaran. Hasil dari proyek yang telah dikerjakan siswa, kemudian disajikan dalam sebuah pameran kelas.
Tampak dari tahapan-tahapanya, pembelajaran Mersis Pro memberikan keleluasaan kepada siswa untuk merencanakan belajarnya, mengatur proses berfikirnya, memantau proses belajarnya sendiri dan mengevaluasi hasil belajar. Hal ini sejalan dengan strategi metakognitif. Dengan demikian, besar harapan model pembelajaran Mersis Pro dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Koloid.
Pembelajaran sangat menarik, semua siswa aktif dari awal hingga akhir pembelajaran. Namun pembelajaran memakan waktu yang panjang.
ReplyDeleteTerimakasih Bu, semoga memberi inspirasi guru lain. Kedepanya saya akan lebih mengatur waktu pembelajaran.
DeletePembelajaran yang kreatif. Pembelajaran ini mampu mengubah minset guru bahwa materi hafalan pun bisa disajikan dengan menarik.
ReplyDeleteTerimaksih Bu, semoga bermanfaat bagi siswa maupun guru lain.
DeleteSuasana kelas semarak di ikuti dengan semangat siswa yang luar biasa, sungguh pembelajaran yang menyenangkan. Tapi pastinya suara siswa akan ramai, mungkin inilah yang harus diantisipasi guru.
ReplyDeleteTerimakasih Pak, saya akan lebih mengendalikan siswa agar tidak ramai meski sebenarnya pembelajaran sudah dilaksanakan dilaboratorium yang jauh dari kelas lain.
Delete