Thermokimia adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari kalor yang menyertai perubahan materi. Sedangkan kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat diterima atau dilepaskan oleh suatu materi.
A. SISTEM DAN LINGKUNGAN
1. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dan berubah selama proses berlangsung
2. Lingkungan adalah segala sesuatu yang di luar sistem dan tidak berubah selama proses berlangsung.
a. Menanak nasi
b. Mereaksikan Mg dengan asam klorida
c. Proses pencernaan
d. Proses pembuatan sirup
e. Melapisi logam dengan emas
f. Mencuci pakaian
g. Mengeram buah-buahan
h. Perkaratan besi
Sistem dan lingkungan dapat melakukan interaksi berupa pertukaran materi dan energi. Berdasarkan interaksi ini, sistem dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sistem terbuka, yaitu sistem yang dapat mengalami pertukaran materi dan energi dengan lingkungan.
2. Sistem tertutup, yaitu sistem yang dapat mengalami pertukaran energi dengan lingkungan, tetapi tidak dapat mengalami pertukaran materi.
3. Sistem terisolasi, yaitu sistem yang tidak dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, baik materi maupun energi.
Kalor dapat mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem karena adanya perbedaan suhu.
1. Reaksi eksoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan. Contohnya reaksi pembakaran :
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2 (g) + 4H2O(l) + kalor
Sistem akan mengalami penurunan energi karena sistem melepaskan kalor (ditandai dengan suhu lingkungan naik).
2. Reaksi endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang disertai dengan penyerapan kalor dari lingkungan ke sistem. Contohnya reaksi fotosintesis :
6CO2(g) + 6H2O(l) → C6H12O6(s) + 6O2(g)
Sistem akan mengalami kenaikan energi karena sistem menyerap kalor (ditandai dengan suhu lingkungan turun).
a. Menanak nasi
b. Mereaksikan Zn dengan asam sulfat
c. Proses pencernaan
d. Proses pembuatan sirup
e. Melapisi logam dengan emas
f. Mencuci pakaian
g. Mengeram buah-buahan
h. Perkaratan besi
D. PERSAMAAN THERMOKIMIA
a. Koefisien stoikiometri selalu menunjukkan jumlah mol zat persamaan thermokimia
b. Ketika kita membalik suatu persamaan, maka tanda ∆H harus dibalik juga + menjadi minus atau sebaliknya
c. Jika kita mengalikan persamaan termokimia, maka harga ∆H harus dikali juga
d. Jika reaksi dijumlah, maka ∆H dijumlah.
e. Wujud semua reaktan dan produk harus dituliskan: g=gas, s=padat, l=cair, aq=larutan.
CONTOH :
• Koefisien reaksi menyatakan mol. Contoh reaksi X :
H2 (g) + l2 (g) → 2Hl (g) ∆H = - 51,9 kJ
(artinya ketika 1 mol H2 bereaksi dengan 1 mol l2 menghasilkan 2 mol Hl dg melepas kalor sebesar 51,9 kJ/mol).
• Jika reaksi dibalik, maka ∆H berubah tanda dari reaksi X :
2HI (g) → H2( g) + l2 (g) ∆H = + 51,9 kJ
• Jika reaksi dikali, maka ∆H dikali dari reaksi X :
½ H2 (g) + ½ l2 (g) → Hl (g) ∆H= - 25,95 kJ/mol.
E. JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI STANDAR
1. Entalpi Pembentukkan Standar (∆H°f) menyatakan jumlah kalor yang diperlukan untuk proses pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar. Contoh :
H2 (g) + ½O2 (g) → 1 H2O(l) ∆H°f = - 285,9 kJ/mol
2. Entalpi Penguraian Standar (∆H°d) menyatakan jumlah kalor yang diperlukan untuk proses penguraian 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya yang stabil pada keadaan standar. Entalpi Penguraian Standar merupakan kebalikan dari Entalpi Pembentukkan standar. Contoh :
1 H2SO4 (l) → H2 (g) + S (s) + 2O2 (g) ∆H°d = + 813,99 kJ/mol
3. Entalpi Pembakaran Standar (∆H°c) menyatakan jumlah kalor yang diperlukan pada pembakaran sempurna 1 mol zat yang diukur pada keadaan standar.
1 CH3OH (l) + 1½ O2 (g) ⟶ CO2 (g) + 2H2O (g) ∆H°c= – 1277 kJ/mol
a. Pembentukan Ca(OH)2 padat menghasilkan kalor sebesar 816,17 Kj
b. Pembakaran C6H12O6 padat menghasilkan CO2 dan H2O dengan membebaskan kalor sebesar 912.55 Kj.
c. Penguraian Fe2O3 padat menyerap kalor sebesar 824 Kj
d. Pembentukan 2 mol CO(NH2)2 padat menghasilkan kalor sebesar 1264 Kj.
e. Penguraian 25 gr CaCO3 padat (Mr=100) menyerap kalor 420,25 Kj
f. Penguraian 8 gram SO3 gas (Mr=80) menghasilkan S dan O2 dengan melepaskan kalor sebesar 39,57 Kj
g. Pembentukan 9,2 gram C2H5OH(l) (Mr 46) melepaskan kalor sebesar 26 Kj.
h. Penguraian 3,1 gram larutan H2CO3(l) (Mr=62) menyerap kalor sebesar 34,6 Kj
i. Pembakaran 6 gr CH3COOH(l) (Mr=60) menghasilkan CO2 dan H2O melepas kalor 26 Kj.
k. Jika diketahui ∆H°f C3H8 (g) = -104 Kj/mol, Hitunglah massa C dan H yang membentuk C3H8 (Mr=44) sehingga melepaskan kalor sebesar 26 Kj.
l. Jika diketahui ∆H°c C6H12O6 (s) = -2820 Kj/mol, Hitunglah massa C6H12O6 (Mr=180) yang telah dibakar menghasilkan CO2 dan H2O dengan melepaskan kalor sebesar 1410 Kj.
m.Jika diketahui ∆H°d HNO3 (aq) = +270 Kj/mol. Hitunglah massa HNO3 (Mr=63) yang telah terurai sehingga menyerap kalor sebesar 81 Kj.
( CATATAN : unsur diatomik dituliskan berduaan : O2, H2, N2, F2, Cl2, Br2, I2 )
No comments:
Post a Comment