Syarat terjadinya
isomeri cis-trans pada alkena
1. Memiliki ikatan
rangkap 2 (C = C) yaitu alkena
2. Masing-masing atom
C ikatan rangkap mengikat 2 gugus atom yang berbeda
3. Kedua atom C ikatan rangkap mengikat minimal 1 gugus yang sama.
Contoh pada senyawa : 3-metil-2-pentena
SOAL :
1. 2-kloro-3-metil-2-heksena
2. 3-etil-4-metil-3-heksena
3. 3-bromo-2-butena-2-ol
4. 1,3-diIodo-2-heksena
5. 4-bromo-5-metil-4-oktena
6. 1-kloro-2-metil-1-butena
7. 2-bromo-3-kloro-2-pentena
8. 4-kloro-3-metil-2-heksena
9. 5-fluoro-2-kloro-3-heptena
10. 2,7-dibromo-4-oktena
B. ISOMERI E - Z
Isomeri E (Entgegen) dan Z (Zusammen) hampir sama dengan isomeri cis – trans.
Pemberian nama (E) dan (Z) pada senyawa didasarkan pada urutan prioritas.
a. Jika gugus atau atom berprioritas tinggi
terletak satu sisi = (Z)
b. Jika gugus atau atom yang berprioritas tinggi
terletak bersebrangan = (E)
adalah sebagai berikut :
1. Jika atom-atom yang diikat oleh kedua atom C berikatan
rangkap berbeda semua, maka atom dengan nomor atom lebih besar lebih
berprioritas.
2. Jika atom-atom yang berikatan pada atom C ikatan rangkap
merupakan isotop, maka isotop dengan nomor massa paling besar lebih
berprioritas.
3. Jika kedua atom yang diikat identik, maka nomor atom dari
atom berikutnya digunakan sebagai prioritas.
4. Jika atom yang diikat selanjutnya juga identik, maka priortas ditentukan oleh nomor atom pada titik pertama dimana ditemukan perbedaan pada rantai senyawanya.
Urutan prioritas beberapa gugus :
-CH = CR2
< -C6H6 < -CN < -CH2OH < -COH < -CO- < -COOH
div>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar