1. Perhatikan
teks berikut:
Peristiwa Korosi Besi
Korosi atau pengaratan besi
adalah fenomena yang sering kita jumpai, di mana besi bereaksi dengan oksigen
dan air membentuk karat. Proses ini tidak hanya merugikan secara estetika,
tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar akibat kerusakan struktur.
Reaksi redoks berperan penting dalam proses ini.
Dalam peristiwa korosi besi, reaksi yang terjadi
pada besi adalah Fe(s) → Fe2+ (aq) + 2e−.
Pernyataan yang tepat mengenai proses ini adalah
...
A. Besi mengalami
oksidasi karena kehilangan elektron dan bilangan oksidasinya naik
B. Besi mengalami
reduksi karena menerima elektron dan bilangan oksidasinya turun
C. Besi mengalami
oksidasi karena menerima oksigen dan bilangan oksidasinya tetap
D. Besi mengalami
reduksi karena kehilangan oksigen dan bilangan oksidasinya naik
E. Besi mengalami
oksidasi karena bilangan oksidasinya turun dan membentuk endapan
2. Perhatikan
teks berikut:
Pemutihan Pakaian dengan Pemutih Klorin
Seorang ibu rumah tangga
sering menggunakan pemutih klorin (mengandung NaClO) untuk menghilangkan noda
membandel pada pakaian putih. Efektivitas pemutih ini berasal dari kemampuannya
untuk melakukan reaksi redoks dengan zat warna pada noda. Ketika noda pada pakaian
diputihkan dengan NaClO, ion hipoklorit (ClO−) bertindak sebagai agen pemutih.
Dalam reaksi ini, atom Cl pada ClO− mengalami perubahan bilangan oksidasi dari
+1 menjadi -1. Berdasarkan perubahan ini, proses yang terjadi pada atom Cl
adalah ...
A. Atom Cl mengalami
oksidasi karena Biloksnya naik dari +1 menjadi −1
B. Atom Cl mengalami
reduksi karena Biloksnya turun dari +1 menjadi −1
C. Atom Cl mengalami
oksidasi karena menangkap elektron dari noda pakaian
D. Atom Cl mengalami
reduksi karena melepaskan elektron kepada noda pakaian
E. Atom Cl mengalami
autoredoks karena mengalami kenaikan dan penurunan Biloks
3. Perhatikan
teks berikut :
Proses Penjernihan Air dengan Klorinasi
Klorinasi adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam proses penjernihan air untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya. Klorin (Cl2) ditambahkan ke dalam air dan bereaksi membentuk asam hipoklorit (HClO) dan ion hipoklorit (ClO−), yang merupakan agen oksidator kuat.
Soal: Dalam reaksi disproporsionasi klorin
di air :
Cl2(aq) + H2O(l) → HClO(aq)
+ HCl(aq).
Pada reaksi ini, gas klorin (Cl2) mengalami
...
A. Oksidasi karena
atom Cl berubah Biloksnya dari 0 menjadi -1 dan +1
B. Reduksi karena atom
Cl berubah Biloksnya dari 0 menjadi -1 dan +1
C. Autoredoks karena
atom Cl mengalami oksidasi dan juga reduksi
D. Oksidasi karena
atom Cl mengalami kenaikan Biloks dari 0 menjadi +1 saja
E. Reduksi karena atom
Cl mengalami penurunan Biloks dari 0 menjadi -1 saja
4. Perhatikan
teks berikut :
Penggunaan Baterai Primer (Baterai Kering)
Baterai kering (sel
Leclanché), seperti yang sering kita gunakan pada senter atau mainan,
menghasilkan listrik melalui reaksi kimia. Di dalamnya, batang karbon bertindak
sebagai katoda dan wadah seng sebagai anoda. Reaksi ini melibatkan transfer
elektron yang kompleks. Pada baterai kering, salah satu reaksi yang terjadi
pada anoda adalah oksidasi logam seng (Zn) menjadi ion seng (Zn2+). Pernyataan
yang benar terkait reaksi pada anoda baterai kering tersebut adalah ...
A. Logam seng menerima
elektron dan mengalami reduksi Biloksnya.
B. Logam seng
melepaskan elektron dan bilangan oksidasinya meningkat
C. Logam seng adalah
agen pengoksidasi karena ia sendiri teroksidasi.
D. Logam seng
mengalami reduksi dan menjadi zat yang teroksidasi.
E. Logam seng
menyebabkan reaksi reduksi pada zat lain dalam baterai.
5. Perhatikan
teks berikut :
Metabolisme Alkohol dalam Tubuh
Ketika seseorang mengonsumsi alkohol
(etanol, CH3CH2OH), tubuh akan memetabolismenya. Langkah
pertama melibatkan enzim alkohol dehidrogenase, yang mengoksidasi etanol
menjadi asetaldehid (CH3CHO), dan kemudian asetaldehid dioksidasi
lebih lanjut menjadi asam asetat (CH3COOH).
Dalam proses metabolisme ini, etanol (CH3CH2OH)
dioksidasi menjadi asetaldehid (CH3CHO). Perubahan bilangan oksidasi
atom karbon yang terikat pada gugus fungsi (karbon yang mengandung O dan H)
pada reaksi oksidasi ini adalah ...
A. Dari -1 menjadi +1, menandakan
pelepasan elektron dari karbon.
B. Dari -2 menjadi 0, menandakan
penerimaan elektron oleh karbon.
C. Dari +1 menjadi -1, menandakan
pelepasan elektron oleh karbon.
D. Dari -2 menjadi +2, menandakan
kehilangan empat elektron oleh karbon.
E. Dari 0 menjadi -2, menandakan
penambahan dua elektron pada karbon.
6. Perhatikan
teks berikut :
Pembuatan Pupuk Urea dari Amonia dan
Karbon Dioksida
Industri pupuk urea
adalah salah satu sektor penting yang mendukung pertanian. Salah satu tahap
dalam pembuatan pupuk urea melibatkan sintesis amonia (NH3) dari gas hidrogen
dan nitrogen. Kemudian amonia ini akan digunakan dalam reaksi lebih lanjut.
Reaksi yang sangat vital dalam proses industri ini adalah reaksi Haber-Bosch,
di mana nitrogen dioksidasi atau direduksi untuk membentuk amonia.
Perhatikan reaksi pembentukan amonia dari
gas nitrogen dan hidrogen:
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g).
Dalam reaksi redoks ini, spesi yang
bertindak sebagai oksidator adalah ...
A. N2 karena mengalami kenaikan
bilangan oksidasi.
B. H2 karena mengalami
penurunan bilangan oksidasi.
C. N2 karena menyebabkan H2
teroksidasi.
D. H2 karena menyebabkan N2
teroksidasi.
E. N2 karena mengalami
penurunan bilangan oksidasi.
7. Perhatikan
teks berikut:
Pemurnian Logam Tembaga dari Bijihnya
Logam tembaga adalah
konduktor listrik yang sangat baik dan banyak digunakan dalam kabel listrik,
pipa, dan koin. Sebagian besar tembaga diproduksi dari bijihnya melalui
serangkaian proses metalurgi yang kompleks. Salah satu tahap kunci dalam
pemurnian tembaga adalah reduksi oksida tembaga dengan karbon.
Perhatikan reaksi berikut:
2CuO(s) + C(s) → 2Cu(s) + CO2(g).
Jika reaksi ini terjadi dalam suasana
basa, pernyataan yang benar tentang produk yang dihasilkan setelah penyetaraan
reaksi redoks menggunakan metode perubahan bilangan oksidasi adalah ...
A. Koefisien H2O adalah 2 di
sisi reaktan.
B. Koefisien OH− adalah 4 di sisi produk.
C. CuO bertindak sebagai reduktor.
D. Reaksi tersebut tidak membutuhkan H2O
maupun OH−.
E. Terbentuk 2 mol Cu dan 1 mol CO2
tanpa penambahan spesi lain.
8. Perhatikan
teks berikut :
Transformasi Kimia dalam Proses Pengolahan
Air Limbah
Pengolahan air limbah
adalah serangkaian proses krusial untuk menghilangkan kontaminan dari air yang telah
digunakan, membuatnya aman untuk dibuang kembali ke lingkungan atau digunakan
kembali. Berbagai teknologi diterapkan, diantaranya mengandalkan prinsip reaksi
redoks. Salah satu kontaminan umum dalam air limbah adalah senyawa organik
kompleks yang perlu dipecah, serta ion-ion logam berat yang berpotensi toksik.
Dalam tahap awal
pengolahan, seringkali dilakukan aerasi, di mana udara diinjeksikan ke dalam
air limbah. Oksigen dalam udara bertindak sebagai agen pengoksidasi, membantu
mendegradasi bahan organik menjadi CO2 dan H2O. Misalnya,
bakteri aerob menggunakan oksigen untuk mengoksidasi amonia (NH3) menjadi
nitrat (NO3−), sebuah proses yang dikenal nitrifikasi.
Reaksi ini melibatkan perubahan bilangan oksidasi nitrogen dari -3 menjadi +5.
Di sisi lain, untuk
menghilangkan logam berat seperti kromium (Cr) yang sering ditemukan dalam
limbah industri penyamakan kulit, proses reduksi seringkali diperlukan. Ion
kromium(VI) (CrO42− atau Cr2O72−),
yang sangat toksik, direduksi menjadi kromium(III) (Cr3+),
yang jauh kurang toksik dan lebih mudah diendapkan sebagai hidroksida Cr(OH)3.
Reduktor yang umum digunakan adalah sulfit (SO32−), yang
pada gilirannya akan teroksidasi menjadi sulfat (SO42−).
Perubahan bilangan oksidasi Cr dari +6 menjadi +3 dan S dari +4 menjadi +6
jelas menunjukkan transfer elektron.
Pentingnya reaksi
redoks tidak hanya pada penghilangan kontaminan, tetapi juga pada desinfeksi
air. Penggunaan klorin (Cl2) atau ozon (O3) sebagai
disinfektan adalah contoh lain dari reaksi oksidasi, di mana senyawa-senyawa
ini mengoksidasi dinding sel mikroorganisme, membunuhnya. Memahami mekanisme
redoks ini esensial untuk merancang sistem pengolahan air limbah yang efisien
dan berkelanjutan, memastikan kualitas air yang aman bagi kehidupan.
Dalam proses nitrifikasi
yang disebutkan pada teks, amonia (NH3) dioksidasi menjadi nitrat
(NO3−). Perubahan bilangan oksidasi yang dialami oleh
atom nitrogen dalam proses ini adalah...
A. Dari −3 menjadi +3,
menunjukkan pelepasan tiga elektron per atom nitrogen.
B. Dari +3 menjadi −3,
menunjukkan penambahan enam elektron per atom nitrogen.
C. Dari −3 menjadi +5,
menunjukkan pelepasan delapan elektron per atom nitrogen.
D. Dari +5 menjadi −3,
menunjukkan penambahan delapan elektron per atom nitrogen.
E. Dari 0 menjadi +5,
menunjukkan pelepasan lima elektron per atom nitrogen.
9. Pada
tahap penghilangan logam berat, ion kromium (VI) (Cr2O7-2)
direduksi menjadi kromium(III) (Cr3+) menggunakan
ion sulfit (SO3-2). Dalam proses ini, ion sulfit
akan teroksidasi menjadi sulfat (SO4-2). Spesi yang
bertindak sebagai reduktor dalam reaksi tersebut adalah...
A. Ion kromium (VI) (Cr2O7-2),
karena ia menerima elektron dan Biloksnya turun.
B. Ion kromium (III)
(Cr3+), karena ia adalah hasil dari proses reduksi.
C. Ion sulfit (SO3-2),
karena ia melepaskan elektron dan Biloksnya naik.
D. Ion sulfat (SO4-2).
karena ia adalah hasil dari proses oksidasi.
E. Air (H2O), karena
ia sering terlibat dalam reaksi redoks di larutan.
10. Teks
menyebutkan bahwa klorin (Cl2) digunakan sebagai disinfektan untuk
mengoksidasi dinding sel mikroorganisme. Jika klorin bereaksi dengan air
menghasilkan asam hipoklorit (HClO) dan asam klorida (HCl) seperti pada reaksi
Cl2(aq) + H2O(l) → HClO(aq) + HCl(aq), proses oksidasi
yang terjadi pada atom klorin adalah pembentukan...
A. HClO dari Cl2, dengan Biloks
Cl berubah dari 0 menjadi -1.
B. HCl dari Cl2, dengan Biloks Cl
berubah dari 0 menjadi +1.
C. HClO dari Cl2, dengan Biloks
Cl berubah dari 0 menjadi +1.
D. HCl dari Cl2, dengan Biloks Cl
berubah dari +1 menjadi 0.
E. HClO dari HCl, dengan Biloks Cl berubah
dari -1 menjadi +1.
11. Dalam
tahap penghilangan logam berat kromium, ion dikromat (Cr2O72−),
yang merupakan bentuk kromium(VI), direduksi menjadi ion kromium(III) (Cr3+)
dalam suasana asam. Reaksi setengah sel yang belum setara adalah: Cr2O72−
→ Cr3+. Jika reaksi ini disetarakan, jumlah elektron yang harus
ditambahkan pada satu sisi reaksi tersebut adalah...
A. 3 elektron, ditambahkan
pada sisi produk.
B. 3 elektron, ditambahkan
pada sisi reaktan.
C. 6 elektron, ditambahkan
pada sisi produk.
D. 6 elektron, ditambahkan
pada sisi reaktan.
E. 7 elektron, ditambahkan
pada sisi reaktan.
12. Teks
menyatakan bahwa dalam aerasi, oksigen membantu mendegradasi bahan organik. Ini
berarti oksigen berperan sebagai agen yang menyebabkan bahan organik
mengalami...
A. Reduksi, karena oksigen
sendiri menerima elektron dari bahan organik.
B. Oksidasi, karena oksigen
sendiri melepaskan elektron kepada bahan organik.
C. Reduksi, karena oksigen
menyebabkan bahan organik kehilangan elektron.
D. Oksidasi, karena oksigen
menyebabkan bahan organik mendapatkan elektron.
E. Oksidasi, karena oksigen
bertindak sebagai akseptor elektron dari bahan organik.
Reaksi redoks (reduksi-oksidasi) merupakan dasar dari banyak fenomena yang kita alami setiap hari, dari cara ponsel kita menyala hingga cara tubuh kita mencerna makanan. Intinya adalah transfer elektron antarspesi kimia. Salah satu aplikasi paling umum adalah pada baterai dan aki kendaraan. Ketika kita menghidupkan mesin mobil, aki timbal-asam akan
melepaskan energi listrik melalui reaksi oksidasi timbal (Pb) dan reduksi timbal dioksida (PbO2) di lingkungan asam, menghasilkan timbal sulfat (PbSO4) pada kedua elektrodanya. Saat aki diisi ulang, reaksi ini berjalan terbalik, mengembalikan timbal dan timbal dioksida ke keadaan semula. Ini adalah contoh sempurna dari bagaimana redoks dapat menjadi reversibel.
Di lingkungan sekitar, kita juga melihat reaksi redoks dalam bentuk yang kurang diinginkan, yaitu korosi logam. Ketika pagar besi kita berkarat, itu adalah hasil dari oksidasi besi oleh oksigen dan air. Untuk mencegahnya, teknik seperti elektroplating sering digunakan, di mana objek dilapisi dengan logam lain, misalnya kromium, melalui proses reduksi ion logam pada permukaan objek. Logam pelapis ini berfungsi sebagai barier fisik dan terkadang juga memberikan perlindungan katodik.
Bahkan dalam proses pembersihan, kita sering menggunakan agen pemutih atau pembersih yang bekerja berdasarkan prinsip redoks. Pemutih klorin, yang mengandung hipoklorit (ClO−), adalah oksidator kuat yang dapat menghilangkan noda dengan mengoksidasi senyawa pewarna. Di sisi lain, beberapa pembersih kerak kamar mandi memanfaatkan asam yang dapat mereduksi endapan mineral. Memahami transfer elektron ini membantu kita tidak hanya mengembangkan teknologi yang efisien, tetapi juga menjaga lingkungan dan material yang kita gunakan.
Soal pilihan ganda kompleks MCMA :
13. Saat aki timbal-asam digunakan untuk
menyalakan mesin mobil (proses pengosongan), terjadi reaksi redoks pada kedua
elektrodanya. Pilih dua pernyataan yang benar tentang perubahan
bilangan oksidasi dan peran zat dalam proses pengosongan ini !
□ Timbal
(Pb) di anoda mengalami reduksi karena Biloksnya naik dari 0 menjadi +2.
□ Timbal dioksida (PbO2) di
katoda teroksidasi karena Biloks Pb turun dari +4 menjadi +2.
□ Elektron mengalir dari elektroda timbal
ke elektroda timbal dioksida melalui sirkuit eksternal.
□ Timbal (Pb) bertindak sebagai reduktor
karena ia melepaskan elektron dan Biloksnya naik.
□ Timbal dioksida (PbO2) adalah
agen pereduksi karena ia sendiri mengalami reduksi.
14. Fenomena
korosi besi seringkali melibatkan reaksi redoks di mana besi berinteraksi
dengan oksigen dan air. Pilih tiga pernyataan yang benar yang menjelaskan sifat
dan perubahan yang terjadi selama korosi besi !
□ Reaksi korosi adalah proses spontan
yang melibatkan transfer elektron
□ Besi (Fe) menerima elektron dari
oksigen, sehingga Biloksnya turun.
□ Oksigen (O2) bertindak
sebagai oksidator karena Biloks O berubah dari 0 menjadi -2
□ Produk korosi berupa karat (Fe2O3
⋅
nH2O) terbentuk melalui proses reduksi besi
□ Permukaan besi berfungsi sebagai
anoda tempat terjadinya oksidasi besi
15. Elektroplating
kromium adalah metode pelapisan logam untuk meningkatkan ketahanan korosi dan
estetika. Proses ini melibatkan reduksi ion kromium (Cr3+)
menjadi logam kromium (Cr) pada permukaan benda yang akan dilapisi. Pilih dua
pernyataan yang benar tentang elektroplating kromium !
□ Benda yang dilapisi dihubungkan
sebagai anoda dalam sel elektrolisis.
□ Ion kromium (Cr3+)
mendapatkan elektron dan mengalami kenaikan Biloks.
□ Reaksi ini termasuk proses redoks
karena terjadi transfer elektron yang terinduksi.
□ Logam kromium (Cr) terbentuk
melalui proses oksidasi ion Cr3+.
□ Katoda dalam proses ini adalah
tempat terjadinya reduksi ion kromium.
16. Teks
menyebutkan bahwa pemutih klorin adalah oksidator kuat yang menghilangkan noda,
sementara beberapa pembersih kerak kamar mandi memanfaatkan asam yang dapat
mereduksi endapan mineral. Pilih tiga pernyataan yang benar terkait sifat
agen-agen ini !
□ Pemutih klorin akan menyebabkan senyawa
pewarna noda kehilangan elektron.
□ Agen pembersih kerak yang mereduksi
endapan mineral adalah oksidator.
□ Dalam pemutih klorin, ion hipoklorit
(ClO−) akan mengalami reduksi.
□ Agen pereduksi adalah spesi yang bilangan
oksidasinya meningkat.
□ Ketika kerak mineral direduksi, elektron
diserahkan dari pembersih ke kerak.
17. Teks di
atas menyoroti bahwa reaksi redoks adalah dasar dari banyak aplikasi, mulai
dari energi hingga pembersihan. Pilih dua pernyataan yang benar yang
mencerminkan karakteristik umum reaksi redoks!
□ Semua reaksi redoks selalu menghasilkan
listrik yang dapat dimanfaatkan.
□ Reduksi adalah proses di mana suatu
spesi kehilangan elektron dan Biloksnya naik.
□ Reaksi redoks melibatkan transfer elektron,
meskipun tidak selalu ada perubahan wujud zat.
□ Stres oksidatif pada tubuh terjadi ketika
ada kelebihan senyawa yang bersifat reduktor.
□ Agen oksidator adalah spesi yang mengalami
reduksi dan menyebabkan spesi lain teroksidasi.
Peran Krusial Redoks dalam Produksi Makanan dan Gizi
Proses redoks memegang peranan sentral dalam berbagai aspek produksi makanan, pengawetan, dan bahkan metabolisme gizi di dalam tubuh kita. Contoh paling mendasar adalah pembakaran bahan bakar (seperti gas alam untuk memasak atau kayu bakar), yang merupakan reaksi oksidasi cepat. Dalam proses ini, senyawa organik seperti metana (CH4) bereaksi dengan oksigen (O2) menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O), melepaskan energi panas yang kita gunakan untuk memasak makanan.
Dalam industri makanan, pengawetan sering memanfaatkan reaksi redoks. Misalnya, penggunaan antioksidan seperti Vitamin C (asam askorbat) atau Vitamin E (tokoferol) dalam produk makanan bertujuan untuk menghambat oksidasi lemak dan minyak, yang dapat menyebabkan ketengikan. Antioksidan ini bekerja dengan mendonasikan elektron, sehingga mereka sendiri teroksidasi untuk melindungi komponen makanan dari oksidasi. Sebaliknya,
proses fermentasi, seperti pembuatan yogurt atau tempe, sering melibatkan reduksi senyawa organik tertentu oleh mikroorganisme.
Di sisi lain, reaksi redoks juga berperan dalam masalah kualitas makanan. Ketika buah- buahan seperti apel dan pisang berubah warna menjadi cokelat setelah dipotong dan terpapar udara, ini adalah hasil dari reaksi oksidasi enzimatik. Enzim polifenol oksidase mengkatalisis oksidasi senyawa fenolik dalam buah, yang kemudian bereaksi membentuk pigmen cokelat. Untuk mencegahnya, kita bisa menambahkan zat pereduksi (seperti perasan lemon yang mengandung asam askorbat) atau menghilangkan paparan oksigen. Pemahaman tentang reaksi redoks ini sangat penting dalam memastikan keamanan pangan, menjaga kualitas nutrisi, dan mengembangkan metode pengolahan makanan yang lebih baik.
18. Reaksi
pembakaran metana (CH4) yang digunakan untuk memasak adalah :
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g)
+ 2H2O(l).
Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan
mengenai perubahan redoks dalam reaksi ini!
|
Pernyataan |
Benar |
Salah |
|
Atom karbon dalam metana mengalami kenaikan
bilangan oksidasi dari -4 menjadi +4. |
|
|
|
Gas oksigen (O2) bertindak sebagai
reduktor karena menyebabkan metana teroksidasi. |
|
|
|
Proses ini adalah reaksi redoks karena terjadi
transfer elektron antar atom. |
|
|
19. Antioksidan
seperti Vitamin C (asam askorbat) bekerja dengan mendonasikan elektron untuk
menghambat oksidasi lemak. Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan
mengenai peran antioksidan ini !
|
Pernyataan |
Benar |
Salah |
|
Antioksidan itu sendiri mengalami proses reduksi
saat melindungi lemak dari oksidasi. |
|
|
|
Antioksidan mencegah ketengikan dengan menyebabkan
lemak mengalami reduksi. |
|
|
|
Lemak yang dilindungi oleh antioksidan adalah
spesi yang seharusnya teroksidasi. |
|
|
20. Dalam
proses fermentasi, mikroorganisme dapat menyebabkan senyawa organik tertentu
mengalami reduksi. Tentukan Ya atau Tidak untuk setiap pernyataan yang terkait
dengan reduksi senyawa organik oleh mikroorganisme !
|
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
|
Senyawa organik yang tereduksi akan mengalami
penurunan bilangan oksidasi. |
|
|
|
Mikroorganisme yang menyebabkan reduksi bertindak
sebagai oksidator. |
|
|
|
Proses ini melibatkan penambahan elektron
pada senyawa organik tersebut. |
|
|
21. Peristiwa
pencoklatan pada buah apel yang dipotong adalah hasil dari oksidasi enzimatik
senyawa fenolik oleh oksigen. Tentukan Sesuai atau Tidak Sesuai untuk setiap
pernyataan mengenai proses pencoklatan ini!
|
Pernyataan |
Sesuai |
Tidak Sesuai |
|
Senyawa fenolik berfungsi sebagai agen pereduksi
dalam reaksi ini. |
|
|
|
Oksigen dari udara adalah spesi yang mengalami
oksidasi selama pencoklatan. |
|
|
|
Pencegahan pencoklatan dengan perasan lemon
memanfaatkan sifat reduktor asam askorbat. |
|
|
22. Teks
menyebutkan bahwa baterai dan aki bekerja berdasarkan prinsip reaksi redoks
yang reversibel. Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan mengenai
konsep reversibilitas redoks dalam konteks baterai isi ulang !
|
Benar |
Salah |
|
|
Saat
baterai diisi ulang, terjadi proses oksidasi pada elektroda yang sebelumnya
mengalami reduksi. |
|
|
|
Reaksi
pengosongan baterai adalah spontan, sedangkan pengisian ulang bersifat
tidak spontan. |
|
|
|
Oksidator
dan reduktor selalu tetap perannya pada proses pengosongan dan pengisian
ulang. |
|
|
Dunia modern sangat bergantung pada energi, dan sebagian besar energi yang kita gunakan berasal dari proses-proses yang melibatkan reaksi redoks. Baterai, dari yang kecil untuk ponsel hingga skala besar untuk kendaraan listrik, adalah contoh paling nyata dari bagaimana reaksi redoks dapat dikontrol untuk menghasilkan listrik. Dalam baterai lithium- ion, misalnya, ion lithium bergerak antara anoda dan katoda, sementara elektron mengalir melalui sirkuit eksternal, menghasilkan arus listrik. Pengisian dan pengosongan baterai adalah proses redoks yang reversibel. Sel bahan bakar, di sisi lain, menghasilkan listrik secara terus-menerus selama bahan bakarnya (misalnya hidrogen) dan oksidatornya (oksigen) terus disuplai, mengubah energi kimia menjadi listrik dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah.
Namun, reaksi redoks juga menjadi akar dari beberapa tantangan lingkungan dan industri. Korosi, khususnya pengaratan besi, adalah masalah global yang menyebabkan kerugian triliunan dolar setiap tahun. Ketika besi terekspos oksigen dan air, ia teroksidasi membentuk karat, yang merusak integritas struktural. Pencegahan korosi sering melibatkan aplikasi prinsip redoks, seperti proteksi katodik, di mana logam yang lebih reaktif (misalnya seng atau magnesium) dihubungkan ke besi, sehingga logam reaktif tersebut yang teroksidasi terlebih dahulu, mengorbankan diri untuk melindungi besi. Proses elektroplating juga menggunakan redoks untuk melapisi permukaan logam dengan lapisan tipis logam lain untuk perlindungan atau estetika.
Di bidang kesehatan, reaksi redoks berperan dalam metabolisme obat dan fungsi seluler, meskipun oksidasi yang berlebihan (stres oksidatif) dapat berkontribusi pada penuaan dan penyakit. Memahami dinamika transfer elektron ini tidak hanya krusial untuk inovasi teknologi energi, tetapi juga untuk mengatasi masalah material dan menjaga kesehatan organisme.
23. Dalam
konteks baterai, reaksi reduksi seringkali terjadi di katoda. Perhatikan reaksi
setengah sel reduksi berikut yang terjadi di katoda dalam suasana asam :
MnO4− + H+
+ e− → Mn2+ + H2O.
Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan
mengenai penyetaraan reaksi setengah sel ini !
|
Pernyataan |
Benar |
Salah |
|
Koefisien untuk H2O setelah disetarakan
adalah 4. |
|
|
|
Jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi
setelah disetarakan adalah 5. |
|
|
|
Jumlah ion H+ yang dibutuhkan
untuk menyetarakan reaksi ini adalah 8. |
|
|
24. Dalam
pengolahan limbah industri, logam berat seperti kromium (VI) dapat direduksi
menjadi kromium(III). Reaksi setengah selnya adalah Cr2O72−
→ Cr3+. Tentukan Perlu Ditambahkan atau Tidak Perlu Ditambahkan
untuk setiap spesi berikut saat menyetarakan reaksi ini dalam suasana basa !
|
Pernyataan |
Perlu Ditambahkan |
Tidak Perlu Ditambahkan |
|
Ion H+ untuk menyetarakan
atom hidrogen. |
|
|
|
Molekul H2O untuk menyetarakan
atom oksigen. |
|
|
|
Ion OH− untuk menyetarakan
muatan setelah penambahan H2O. |
|
|
div>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar