A. Sifat Fisika Alkana
1. Semua hidrokarbon merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air.
2. Hidrokarbon mudah larut dalam pelarut organik seperti CCl4 atau atau sedikit polar (dietil eter atau benzena).
3. Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik didih dan titik leleh semakin tinggi.
4. Pada jumlah C yang sama, hidrokarbon rantai lurus mempunyai titik didih lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah.
5. Pada suhu dan tekanan biasa, empat hidrokarbon yang pertama :
- C1 sampai C4 berwujud gas contoh LPG, gas alam dll
- C5 sampai C17 berwujud cair contoh bensin, sola, oli dll
- C18 ke atas padat contoh lilin, malam, aspal dll
B. Sifat Kimia Alkana
Alkuna adalah yang paling reaktif diikuti oleh alkena dan alkana. Adapun reaksi-reaksi Hidrokarbon adalah sebagai berikut :
1. Reaksi Oksidasi/ reaksi pembakaran ( + O2) pada alkana, alkena, alkuna
Pembakaran sempurna menghasilkan gas CO2 sedang pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO. Contoh :
● Reaksi pembajkaran sempurna :
CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2 H2O(g) + Energi
● Reaksi pembakaran tak sempurna :
2 CH4(g) + 3 O2(g) → 2 CO(g) + 4 H2O(g) + Energi
2. Reaksi Subtitusi (alkana)
Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2), maka atom-atom H pada alkana mudah mengalami substitusi (penukaran) oleh atom-atom halogen.
CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl
CH3Cl + Cl2 → CH2Cl2 + HCl
CH2Cl2 + Cl2 → CHCl3 + HCl
CHCl3 + Cl2 → CCl4 + HCl
3. Reaksi Eliminasi (alkana)
Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi eliminasi adalah reaksi penghilangan atom/gugus atom untuk memperoleh senyawa karbon lebih sederhana. Contoh :
CH3−CH3 → CH2 = CH2 + H2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar