Rumus umum : Cn(H2O)n contoh C6(H2O)6 = C6H12O6 = glukosa
LANGKAH-LANGKAH
MENGUBAH PROYEKSI FISCHER MENJADI HAWORTH
1. Gambarlah template Haworth sesuai dengan jenis gugus fungsinya (ketosa atau aldosa) dalam rumus Fischer.
2. Gugus bagian kanan (H atau OH) pada rumus Fischer
di tulis di bagian bawah pada rumus Haworth dan sebaliknya bagian kiri di atas.
3. Untuk menggambarkan struktur D (Dekstro),
letakkan C nomor terakhir (6) di atas,
sedangkan untuk menggambarkan struktur L (Levo), letakkan C nomor terakhir (6) di bawah.
4. Pada Glukosa, untuk menggambarkan struktur ß (Beta), letakkan OH pada nomor 1 di atas, sedangkan untuk menggambarkan struktur α (Alpha), letakkan OH pada nomor 1 di bawah.
5. Pada Fruktosa untuk menggambarkan struktur ß (Beta), letakkan OH pada nomor 2 di atas, sedangkan untuk menggambarkan struktur α (Alpha), letakkan OH pada nomor 2 di bawah.
LATIHAN : Gambarkan struktur Haworth
ß- L- Idosa, α- L- Glukosa dan berikut ß- D- Fruktosa ?
Epimer adalah stereoisomer yang mempunyai konfigurasi yang berbeda hanya pada satu dari banyak pusat stereogenik.
Enantiomer adalah stereoisomer yang sama seperti bayangan cermin tetapi tidak dapat dihimpitkan.
Diastereoisomer adalah suatu
pasangan stereoisomer yang bukan merupakan bayangan cermin satu sama lain.
Senyawa Meso adalah molekul yang mengandung atom karbon kiral, tetapi juga memiliki faktor simetri pesawat, yang tidak memiliki aktivitas optik. senyawa enantiomer yang bersifat optis aktif.
Senyawa Rasemat adalah dua senyawa enantiomer yang bersifat optis aktif, apabila keduanya dicampurkan dengan komposisi 50% maka akan menjadi campuran yang tidak optis aktif.
Contoh :
😎 Sifat Fisik
1. Berwujud
padat pada suhu kamar
2. Sebagian besar
karbohidrat dapat mempunyai sifat optis aktif, yaitu dapat memutar bidang
polarisasi cahaya
3. Monosakarida dan
disakarida berasa manis dan larut dalam air, sedangkan polisakarida berasa
tawar dan tidak larut dalam air
4. Glukosa mengalami Mutarotasi : perubahan sudut putar optis pada monosakarida dalam reaksi kesetimbangan saat dilarutkan dalam air.
5. Sukrosa mengalami Inversi : terjadinya perubahan arah perputaran optik pada proses hidrolisis sukrosa
Sifat Kimia
1. Mengalami reaksi hidrolisis menggunakan air (H2O) atau ion (H+)
● SUKROSA + H2O → GLUKOSA + FRUKTOSA
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
● LAKTOSA + H2O → GLUKOSA + GALAKTOSA
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
● MALTOSA + H2O → 2 GLUKOSA
C12H22O11 + H2O → 2 C6H12O6
2. Mengalami
reaksi fermentasi (glukosa, fruktosa, maltosa → 2 etanol + 2 CO2)
3. Mengalami
reaksi dehidrasi (karbohidrat + H2SO4 → C + H2O)
4. Mengalami
oksidasi menghasilkan asam
5. Mengalami reaksi dengan hidroksida logam sehingga karbohidrat teroksidasi
IKATAN GLIKOSIDA
Ikatan yang menghubungkan dua monosakarida, terbentuk dengan cara kondensasi gugus hidroksil dari atom karbon pertama pada monosakarida pertama dengan salah satu atom karbon nomor 2, 4, atau 6 pada monosakarida kedua.
UJI KARBOHIDRAT
No |
NAMA TES |
TUJUAN |
HASIL UJI |
WARNA POSITIF |
1 |
Uji
Molisch |
Membuktikan
adanya karbohidrat |
Positif : Semua karbohidrat. |
cincin warna merah-ungu. |
2 |
Uji Iodium |
Membuktikan
adanya polisakarida |
Positif : amilum,
glikogen, dan dekstrin |
biru
(amilum), warna merah (dekstrin), dan warna cokelat (glikogen) |
3 |
Uji
Fehling & Benedict |
Membuktikan adanya gula pereduksi |
Positif : semua karbohidrat kecuali (negatif) : sukrosa, amilum, dan selulosa
|
endapan
warna merah bata (Cu2O) |
4 |
Uji
Tollens |
Membuktikan
adanya gula pereduksi |
Positif : semua karbohidrat kecuali (negatif) : sukrosa, amilum, dan selulosa |
cermin
perak |
5 |
Uji
Seliwanoff |
Mengetahui
adanya ketosa (fruktosa) |
Positif pada Ketosa : fruktosa dan sukrosa |
merah |
6 |
Uji Bial |
Mengetahui
adanya pentosa |
Positif pada Pentosa : ribosa, arabinosa, xilosa,
liksosa |
biru |
7 |
Asam Musat |
Membedakan
antara glukosa dengan galaktosa |
laktosa dan galaktosa larut dalam
asam musat sedangkan glukosa dan sukrosa tidak. |
Larut dan tidak larut |
Gula
pereduksi adalah golongan karbohidrat yang dapat mereduksi
senyawa-senyawa penerima elektron, contoh : semua monosakarida (glukosa,
fruktosa, galaktosa) dan disakarida (laktosa, maltosa), kecuali sukrosa dan
pati (polisakarida).
Fruktosa dapat mereduksi benedict, fehling dan tollens karena fruktosa mengalami penataan ulang menjadi D-glukosa
(aldosa) yang memiliki gugus pereduksi.
Sukrosa memberikan hasil negatif terhadap uji benedict, fehling dan tollens karena sukrosa mengandung dua monosakarida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic, sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas atau keton bebas.
1. Pasangan data yang berhubungan dengan tepat adalah ...
A. Bahan makanan : A
Jenis Karbohidrat : Glukosa
Hasil identifikasi : hasil uji Fehling menghasilkan ester dan alkohol
B. Bahan makanan : B
Jenis Karbohidrat : Galaktosa
Hasil identifikasi : tidak membentuk warna merah-ungu saat uji Molisch
C. Bahan makanan : C
Jenis Karbohidrat : Amilum
Hasil identifikasi : hasil uji tes Fehling menghasilkan endapan merah bata
D. Bahan makanan : D
Jenis Karbohidrat : Selulosa
Hasil identifikasi : diperoleh dari hidrolisis amilum dengan enzim amilase
E. Bahan makanan : E
Jenis Karbohidrat : Sukrosa
Hasil identifikasi : hasil uji tes Fehling tidak menghasilkan endapan merah bata
2. Pada reaksi kondensasi 2 molekul glukosa, C6H12O6 (Mr = 180), menjadi molekul disakarida, C12H22O11 (Mr = 342), juga dihasilkan produk samping 1 molekul H2O. Jika sejumlah molekul glukosa bergabung menjadi satu biopolimer karbohidrat dan diikuti terbentuknya 100 molekul H2O maka massa molekul relatif (Mr) biopolimer karbohidrat tersebut adalah ....
3. Pada reaksi kondensasi glukosa dan galaktosa, C6H12O6 (Mr = 180), menjadi molekul disakarida, C12H22O11 (Mr = 342), juga dihasilkan produk samping 1 molekul H2O. Jika sejumlah molekul glukosa bergabung menjadi satu biopolimer karbohidrat dan diikuti terbentuknya 75 molekul H2O maka Mr biopolimer karbohidrat tersebut adalah ....
4. Uji suatu senyawa X dengan uji Molisch memberikan warna merah-ungu pada bagian atas. Jika ditetesi larutan Iodin tidak memberi warna biru-ungu. Senyawa X tidak bereaksi dengan reagen fehling dan dapat terhidrolisis menjadi dua molekul monosakarida yang berbeda. Tentukan :
a. Nama senyawa tersebut
b. warna bila diuji tollens, uji bial dan uji seliwanof
c. reaksi hidrolisisnya
5. Seorang siswa melakukan uji pada makanan yang dimilikinya. Terdapat makanan A dan makanan B yang berbeda. Data hasil uji makanan yang didapatkan baik makanan A dan B jika direaksikan dengan perekasi Molisch akan terbentuk cincin berwarna ungu di bagian bawah tabung. Makanan A akan menghasilkan warna merah bata jika direksikan dengan pereaksi fehling, sedangkan makanan B tidak. Makanan A juga menghasikan cermin perak jika direaksikan dengan pereaksi tollens, sedangkan makanan B tidak menghasilkan cermin perak. Pengujian dengan uji seliwanoff makanan B menghasilkan warna merah, sedangkan makanan A menghasilkan warna jingga. Berdasarkan data hasil uji makanan tersebut, tentukan jenis makanan A dan B ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar